Korban Sukhoi: Femi, Livestrong dan Kenangan Sang Ayah

Korban Sukhoi: Femi, Livestrong dan Kenangan Sang Ayah

- detikNews
Jumat, 11 Mei 2012 11:57 WIB
Jakarta - Jurnalis Bloomberg, Femi Adi Soempeno, termasuk salah satu penumpang pesawat Sukhoi Superjet 100 yang jatuh di Gunung Salak. Dia seorang wanita yang punya hobi bersepeda dan memakai asesoris livestrong sebagai simbol perjuangan melawan penyakit kanker yang diderita sang ayah.

Femi memulai karir jurnalistik di Kontan, setelah lulus dari Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Pada Desember 2010, ia bergabung dengan Bloomberg.

Nama Femi tercantum dalam manifes pesawat yang mengikuti joy flight Sukhoi Superjet 100. Dia tergabung bersama para jurnalis lain seperti Didik Nur Yusuf dan Dody Aviantara dari majalah Angkasa, dan reporter TransTV Ismi Soenarto serta kamerawan Aditya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebagai jurnalis, Femi gemar menulis di situs pribadi maupun catatan tentang politik dalam buku. Beberapa bukunya antara lain biografi "Prabowo Dari Cijantung Bergerak Ke Istana", "Boediono, Saya Bukan Neolib", "Indonesia Memilih", "Mereka Mengkhianati Saya", "Prabowo Titisan Soeharto? Mencari Pemimpin Baru di Masa Paceklik".

Sedangkan dalam catatan pribadinya, Femi sering menuliskan sejumlah cerita soal kehidupan sehari-hari di blog femiadi.com. Urusan bersepeda hingga kenangan terhadap sang ayah yang meninggal karena kanker juga tercantum.

"Semuanya baru terangkut tempo hari. mulai dari wristband, arm warmer, sarung tangan, dri fit dan vest. semuanya untuk bersepeda. saya menyukai asesoris livestrong ini karena mengingatkan saya pada ayah saya yang meninggal karena kanker, enam tahun silam," tulis Femi.

"Saya mulai lebih ngeh dengan livestrong sejak kerabat saya, mas ncis, menggunakan sejumlah produk livestrong, seperti wirstband, helm dan jersey. pun dia banyak bercerita soal keluarganya yang juga mewarisi kanker. Lets wear yellow,' sambungnya.

Sekadar informasi, Livestrong adalah yayasan kanker yang didirkan oleh pesepeda terkenal asal Amerika Serikat Lance Armstrong yang berhasil menjuarai Tour de France sebanyak 7 kali berturut-turut (1999 - 2005) sejak sembuh dari penyakit kanker. Yayasan itu berfokus untuk mengumpulkan donasi untuk para penderita kanker dan membangun kesadaran global akan bahaya penyakit ini.

Pengalaman Lance Armstrong menghadapi penyakit kanker memberinya inspirasi untuk mendirikan yayasan yang kemudian mengembangkan gelang Livestrong pada tahun 2004 sebagai upaya peningkatan kesadaran juga solidaritas terhadap korban-korban kanker. Gelang karet berwarna kuning juga dinilai simbolik, sebagai bukti keterlibatan masyarakat yang memberikan dukungan. Selain itu, banyak juga asesoris lain yang dibuat oleh yayasan tersebut.

(mad/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads