Pilot Sukhoi yang Jatuh Baru Pertama Terbang di Indonesia

Pilot Sukhoi yang Jatuh Baru Pertama Terbang di Indonesia

- detikNews
Kamis, 10 Mei 2012 14:56 WIB
Jakarta - Alexander Yablontsev adalah pilot penguji senior asal Rusia yang menerbangkan Sukhoi Superjet 100. Penerbangan pada Rabu 9 Mei kemarin merupakan penerbangan pertama Yablontsev di Indonesia.

"Namun dia memang untuk di Indonesia adalah penerbangan pertama. Tapi dia kan sebelumnya (joy flight pertama) dia juga yang menerbangkan. Dia tidak pernah memberikan keluhan tentang pesawatnya. Tapi memang dia boleh dikatakan pertama kali di Indonesia," kata Sunaryo dari Trimarga Rekatama.

Hal itu disampaikan Sunaryo di Bandara Halim Perdanakusumah, Jakarta Timur, Kamis (10/5/2012).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pilot itu, sambungnya, juga yang membawa burung besi buatan Rusia itu dari Rusia ke Kazakstan, Pakistan, dan Myanmar. Perjalanan ini merupakan bagian dari tur demo pesawat. Indonesia merupakan pemberhentian keempat dalam tur demo pesawat ini di Asia. Total ada 6 negara yang menjadi tujuan. Setelah Jakarta, pesawat akan melanjutkan perjalanan ke dua negara Asia lainnya yakni Laos dan Vietnam.

Menurut Sunaryo, kecanggihan pesawat ini tak perlu diragukan. "Kalau masalah kecanggihan pesawat itu tentu pesawat Sukhoi itu sudah super canggih, tapi kita belum bisa memastikan penyebabnya," tambah dia.

Sukhoi kehandalannya bisa dipertanggungjawabkan di geografis Indonesia? "Ya itu kan sekali lagi pesawat canggih. Tapi keputusan untuk menurunkan dari 10 ribu ke 6 ribu itu belum diketahui penyebabnya apa, apakah itu di ATC atau di dalam pesawat sehingga pilot memutuskan menurunkan ketinggian," terang dia.

Sunaryo mengendus keanehan dalam kecelakaan ini, yakni saat sinyal darurat pesawat tidak tertangkap radar. "Kalau tidak tertangkap di Indonesia, pasti di Singapura atau Australia bisa memberi tahu," ucapnya.

Pesawat Sukhoi Superjet 100 yang sedang melakukan joy flight hilang kontak di kawasan Gunung Salak, Bogor, 9 Mei 2012. Sehari setelahnya dipastikan pesawat buatan Rusia itu jatuh di lereng Gunung Salak. Badan pesawat pecah berkeping-keping. Dalam pesawat tersebut, terdapat 45 penumpang, 8 di antaranya merupakan kru asal Rusia.


(vit/asy)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads