Perang Baliho Raksasa Warnai Bursa Pemilihan Ketua PWI Riau

Perang Baliho Raksasa Warnai Bursa Pemilihan Ketua PWI Riau

- detikNews
Kamis, 10 Mei 2012 14:35 WIB
Pekanbaru - Laiknya pilkada, para calon pamer baliho dan mengumbar janji. Begitulah fenomena yang terjadi untuk merebut calon Ketua PWI Riau. Baliho raksasa mewarnai bursa pemilihan organisasi wartawan tertua di Indonesia tersebut.

Seperti di Gedung Balai Wartawan yang juga Kantor PWI Riau di Jl Sumatera, Pekanbaru, Kamis (10/5/2012). Sejumlah spanduk terpasang. Rencana pemilihan ketua PWI Riau sendiri akan berlangsung pada 29 Juni 2012.

Mirip seperti pemilihan calon kepala daerah, masing-masing kandidat pun pamer spanduk. Di gedung balai wartawan itu, saat ini ada dua spanduk calon Ketua PWI.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Spanduk raksasa pertama terpampang di pintu masuk dengan menampilkan Pemimpin Umum Koran MX, Herianto. Dalam baliho itu bertuliskan, Herianto menuju PWI Riau 1, dengan mengusung perubahan dan kebersamaan.

Baliho rakasa lainnya menampilkan Pemimpin Umum Koran Riau, Eddy Akhmad RM. Baliho Eddy tampak lebih aneh dibanding pesaingannya Herianto. Eddy menampilkan fotonya yang terbalik dengan kepala dibawah.

Dalam baliho itu Eddy menuliskan, 'Pengurus IKWI Riau mendukung Eddy Akhmar RM sebagai Ketua PWI periode 2012-2018'. Setidaknya baliho ini terpasang di dua tempat di hamalan gedung PWI Riau.

Kandidat Herianto justru mengusung soal dipetieskannya kasus Pekan Olahrga Wartawan Nasional (Porwanas) tahun 2004 silam yang menghabiskan dana Rp 6,5 miliar. Heri mendesak Polda Riau untuk mengusut kembali kasus penggunanaan dana publik untuk wartawan tersebut.

Menurut Herianto, sebelumnya Polda Riau telah memeriksa sejumlah anggota PWI yang terlibat dalam dugaan korupsi dana Porwanas senilai Rp 6,5 miliar tersebut. Heri merasa aneh, sampai saat ini Polda Riau belum juga menuntaskan 'PR' yang sudah lebih dari 8 tahun tersebut.

"Kita tahu organisasi wartawan ini harus bersih dari segala bentuk korupsi. Kita mendesak Polda Riau untuk mengusut tuntas kasus dugaan korupsi Porwanas yang selama ini terbaikan. Karena dalam kasus ini, tidak hanya wartawan yang terlibat, namun sejumlah pejabat Pemprov Riau juga turut andil," kata Herianto kepada detikcom.

(cha/try)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads