Keluarga: Tak Pernah Ada Teror untuk Ongen

Keluarga: Tak Pernah Ada Teror untuk Ongen

- detikNews
Kamis, 03 Mei 2012 12:08 WIB
Jakarta - Keluarga ikhlas melepas kepergian Raymond 'Ongen' Latuihamalo. Pria yang pernah disebut saksi kunci kasus meninggalnya aktivis HAM Munir itu terkena serangan jantung. Walau tak pernah ada riwayat sakit jantung, keluarga tak menaruh curiga apapun.

"Enggak, enggak pernah ada teror sama sekali," kata istri Ongen, Eta Latuihamalo, saat ditemui di RSPAD, Senen, Jakpus, Kamis (3/5/2012).

Jadi, tidak ada motif dugaan tertentu di balik meninggalnya suami yang telah bersamanya puluhan tahun ini. "Karena Pak Ongen baik, nggak punya musuh," tutur Eta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ongen meninggal sekitar pukul 17.00 WIB, Jumat (2/5) saat kendaraannya berada di kawasan Blok M. Eta langsung berteriak meminta bantuan dari pengendara motor dan warga di pinggir jalan. Ongen kemudian dibawa ke RS Pertamina pukul 17.30 WIB.

Merunut ke belakang, nama Ongen mulai disebut-sebut ketika kasus penyidikan meninggalnya Munir dibuka kembali di era Kabareskrim dijabat Bambang Hendarso Danuri. Polisi saat itu yakin, Ongen tahu banyak soal rentetan kejadian yang menimpa Munir di pesawat Garuda saat penerbangan menuju Belanda pada September 2004. Munir meninggal diduga diracun lewat minuman.

Bahkan polisi menyebut, Ongen sempat melihat Munir berbincang dengan terpidana Pollycarpus di Coffee Bean di Bandara Changi, Singapura dan seseorang lainnya. Namun di persidangan, apa yang diyakini polisi itu dibantah Ongen. Semua isi BAP dicabut.

Saat itu, Ongen mengaku dia ditekan penyidik Mabes Polri Mathius Salempang. Merasa dituduh, Mathius membantahnya. Sedang suara dari Kontras menyebut, ada pihak-pihak lain di luar polisi yang menekan Ongen sehingga mencabut keterangannya. Siapa yang menekan itu tidak pernah terjawab.

Seiring meninggalnya Ongen, misteri besar kasus pembunuhan Munir pun terkubur bersamanya. Tapi seperti yang disebut istri Ongen, Eta, semua sudah menjadi masa lalu.

"Itu sudah lewat, dilupain saja yang sudah lalu," kata Eta.

(fdn/ndr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads