Semula, mahasiswa berencana menggelar upacara Hardiknas di halaman kantor Gubernur Sumut, namun tidak diizinkan puluhan petugas kepolisian yang disiagakan sejak pagi. Sempat terjadi perdebatan hebat antara petugas dengan mahasiswa. Mahasiswa akhirnya menggelar upacara di tengah jalan.
Dalam amanatnya, pemimpin upacara menyatakan 10 petisi di antaranya menolak sistem Ujian Nasional (UN) yang dinilai hanya menciptakan kecurangan, baik oleh guru maupun siswa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pendidikan itu tanggungjawab pemerintah. Jangan diserahkan kepada swasta. Ini sama saja pemerintah lepas tanggung jawab," sebut Beny.
Akibat aksi ini, arus kendaraan sempat mengalami kemacetan. Petugas terpaksa mengalihkan arus kendaraan ke Jl. Cut Nyak Dien.
Usai menggelar upacara, mahasiswa kemudian menyerahkan petisi kepada Bahauddin Manik, perwakilan dari Dinas Pendidikan Sumut. Kemudian, mereka membubarkan diri.
(rul/try)