Kepala Dinas Penerangan AD (Kadispenad) Brigjen Pandji Suko Hari Yudho menyebut Kapten A menembakkan dua kali pistol mainannya ke atas. "Iya meletus dua kali," kata Pandji di Markas Besar TNI AD, Jalan Veteran, Jakarta Pusat, Rabu (2/5/2012).
Menurutnya, Kapten A hanya refleks mengeluarkan Airsoftgun dan menembakkan ke atas. Tidak ada niatan menakuti-nakuti mengancam, kepada masyarakat. Karena itu (Kapten A) terdesak kondisi psikologis yang seperti itu. Sudah baik-baik kok masih ditendang mobilnya, itu kan insting saja," imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nanti kalau dia nyata-nyata membuat pelanggaran itu ya dijerat pasal-pasal sesuai dengan yang dilakukan . Dalam hal ini Pomdam Jaya yang lebih tahu aturan hukum itu," tegasnya.
Insiden TNI AD cekcok dengan pemotor terjadi pada Senin (30/4) siang. Kejadian bermula kala seorang pemotor Vespa Piaggio protes karena motornya kesenggol mobil berpelat TNI AD. Kapten A kala itu sedang buru-buru menjemput orangtunya yang sakit jantung ke bandara. Keduanya lantas cekcok. Kapten A lantas mengambil senjata dari mobil. Tak diduga, ternyata insiden di siang bolong itu ada yang mengabadikan dan menggunggahnya ke Youtube dengan judul "Koboy Palmerah".
(fdn/nrl)