"Lalu lintas lancar, toko-toko mulai buka," kata kata Afit Rufiadi,warga setempat saat berbincang dengan detikcom, Selasa (1/5/2012).
Jika dulu patung Zainal Abidin berdiri gagah, maka kini patung itu seperti barang rongsok. Patung setinggi 10 meter tumbang dari dudukannya. Kepala patung Gubernur tahun 1966-1973 pun telah dipenggal. Warna patung dari perungu ini menghitam, bekas asap dan abu pembakaran ban bekas warga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tidak ada kerumunan massa. Warga yang melintas hanya melihat sambil lalu," papar Afit.
Menanggapi tumbangnya patung sang kakek Zainal Abidin, Bupati Lampung Selatan, Rycko Menoza bereaksi keras. Dia meminta pelaku perusakan fasilitas kantor bupati dan patung kakeknya ditangkap.
Rycko juga menuntut polisi untuk menangkap dalang atau pelaku kerusakan karena sudah mengganggu kenyamanan PNS dan masyarakat. Polisi harus menjamin keamanan dan penegakan hukum.
"Saya mengutuk tindakan tercela yang dilakukan sekelompok orang yang sudah merusak, menjarah kantor bupati, kantor perizinan, kantor Diskcapil (Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil), pasar Inpres, dan beberapa fasilitas umum di Kalianda," kata Rycko.
(asp/asy)