"Pembangunan patung sudah melalui prosedur pembahasan di DPRD dan dikeluarkan Perda," jawab Rycko dalam pesan singkat kepada detikcom, Selasa (1/5/2012).
Dia pun meminta agar polisi menangkap pelaku yang merobohkan patung kakeknya. Dia juga menegaskan, pembangunan patung itu sebagai konsep Kalianda modern.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, ribuan masa berhasil merobohkan Patung ZA Pagar Alam yang berdiri kokoh di jalan protokol Kalianda, Lampung Selatan, Senin (30/4). Dengan menggunakan truk patung ditarik sampai roboh, kepala patung pun dipenggal.
Patung setinggi 10 meter itu dibangun dengan dana APBD senilai Rp 1,3 miliar. Mahasiswa dan masyarakat menolak pembangunan tersebut karena dinilai pemborosan anggaran dan tidak memberikan manfaat.
Gabungan Mahasiswa sudah beberapa kali melakukan aksi penolakan pendirian patung, dan Senin (30/4), adalah puncak aksi masa yang berhasil merobohkan patung.
ZA Pagar Alam adalah kakek dari Bupati Lampung Selatan. Pagar Alam juga adalah ayah dari Gubernur Lampung Sjachroedin yang sudah dua periode menjabat sebagai orang nomor satu di Lampung hingga 2014 mendatang.
(ndr/ndr)