Permintaan ini disampaikan Angie, sapaan akrab Angelina, melalui anggota Dewan Pembina Partai Demokrat (PD) yang sekaligus pendiri PD, Prof Subur Budi Santoso, di Gedung KPK, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (30/4/2012).
"Angie bilang sama saya berharap bisa diberi kesempatan untuk berkegiatan. Misalnya melukis. Angie juga bilang lagi, di sini Sabtu-Minggu nggak boleh ada jam besuk padahal anak-anaknya itu kalau libur hari Sabtu-Minggu. Harusnya ada kelonggaran," jelas Subur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya harap ada fair treatment, misalnya Angie ditahan di Pondok Bambu agar lebih mudah bertemu dengan anak-anaknya. Kalau di sini kan lihat saja, susah," jelas dia.
Sebelumnya, Subur Budi Santoso memberikan buku doa pada Angie. Dia juga mengimbau Angie untuk jujur dan menerima konsekuensi.
Pantauan detikcom, Subur Budi Santoso datang bersama Sri Mulyono, salah satu pengurus DPP PD sekaligus pengurus Setgab, serta Handika Honggomongso dari Lembaga Kajian Demokrat di Gedung KPK, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Senin (30/4/2012), pukul 13.45 WIB.
Subur terlihat membawa buku berjudul 'Kamus Doa' dengan nama penulis tertera Muhsin Latif. Subur diterima Angie di ruang tamu tahanan KPK. Angie terlihat memakai baju cokelat, celana jins biru dan sandal jepit.
Mereka terlihat berbincang. Tidak lama, sekitar 10 menit, ketiga tamu Angie kemudian menyalami Angie dan keluar.
(nwk/vta)