Oleh massa, perusahaan telekomunikasi dan seluler XL dianggap oleh massa LMP sebagai perusahaan milik Malaysia.
Jenderal lapangan LMP Sulsel Enal dalam orasinya menyerukan, pemerintah Indonesia harus bersikap tegas pada Malaysia atas insiden penembakan TKI asal Lombok, NTB. Selain itu, ia juga meminta hasil otopsi diumumkan secara transparan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aspirasi massa LMP Sulsel kemudian diterima oleh GM Finance & Manajemen Service XL Makassar, Awaluddin. Menurut Awaluddin, sebagai manusia dan warga negara Indonesia ia ikut mengutuk tindakan penembakan yang menewaskan 3 TKI tersebut.
Setelah aspirasinya diterima, massa LMP Sulsel kemudian meninggalkan kantor XL dan kembali ke markasnya.
(mna/try)