Noriyu: Pemerintah Wajib Kirim Nota Protes ke Malaysia

Noriyu: Pemerintah Wajib Kirim Nota Protes ke Malaysia

- detikNews
Jumat, 27 Apr 2012 04:34 WIB
Jakarta - Politikus Partai Demokrat Nova Riyanti Yusuf berharap Kementerian Luar Negeri (Kemlu) segera mengirimkan nota protes ke Malaysia. Isi nota protes meminta pemerintah Malaysia melakukan penyelidikan terhadap kasus penembakan 3 TKI asal Lombok Timur, NTB, yang organ tubuhnya diduga dijual.

"Tidak ada pilihan lain, kita harus tegas, bagaimana Kemlu melalui nota diplomatiknya meminta pemerintah Malaysia agar Interpol melakukan invesitasi ulang terhadap kronologi peristiwa penembakan, termasuk kalau benar ada pencurian organ tubuh TKI," kata Nova yang akrab disapa Noriyu ini kepada detikcom, Kamis (26/4/2012) malam.

Menurutnya pemerintah tidak perlu ragu menyampaikan protes ke Malaysia. Alasannya, kedua negara saling membutuhkan. "Kenapa tidak menjadi kerjasama yang simbiosis mutualisme? Jadi juga tidak perlu takut berlebihan. Saya yakin Malaysia bisa kooperatif untuk masalah ini," tutur anggota Komisi IX DPR ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Karena itu dia berharap pemerintah Malaysia menggunakan data hasil autopsi tim forensik Polda NTB atas jasad tiga TKI yakni Herman (34) dan Abdul Kadir (25), Mad Noor (28). "Kalau Malaysia tidak kooperatif, ada tahapan lebih tinggi yakni peradilan internasional. Apalagi Indonesia aktif dalam dunia internasional," pungkasnya.

Berdasarkan hasil penelusuran tim Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), ditemukan fakta tiga TKI asal Lombok Timur, NTB diberondong tembakan oleh polisi Malaysia.

Menurut Direktur Pengamanan Kedeputian Perlindungan BNP2TKI Brigjen (Pol) Bambang Purwanto, 3 TKI yang tewas ditembak di area Port Dickson (pelabuhan), Negeri Sembilan, Malaysia pada 24 Maret 2012 sekitar pukul 05.00 waktu setempat.

Penembakan kata Bambang diduga dilakukan karena ketiga TKI tengah berupaya merampok. Saat hendak ditangkap, ketiga TKI yang mengenakan masker hitam berusaha melawan. Namun BNP2TKI juga masih menunggu keterangan resmi dari Polri atas dugaan adanya pencurian organ tubuh ketiga TKI tersebut.


(fdn/trq)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads