"Polri tidak profitable, ini untuk pelayanan masyarakat," jelas Kepala Pusat Inafis Bareskrim Mabes Polri, Brigadir Jenderal Bekti Suhartono, saat dikonfirmasi, Kamis (26/4/2012).
Bekti pun menjelaskan kartu Inafis sudah direncanakan lama. Jadi tidak ada soal proyek-proyekan. Soal biaya Rp 35 ribu itu pun akan dikembalikan lagi ke masyarakat
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia juga menjelaskan proyek Inafis tidak diambil dari APBN pendanaannya tetapi diambil dari penerimaan negara bukan pajak (PNBP).
"Ya seperti dari SIM. Itu totalnya Rp 28 miliar, untuk mesin Rp 12 miliar, sisanya untuk bahan kartu," tuturnya.
Bekti pun menjamin proyek Inafis tendernya sudah dikerjakan sesuai aturan. "Kan sudah diaudit BPKP, tidak ada masalah," tegasnya.
(ndr/vta)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini