Polri: Walau Bayar Rp 35 Ribu, Proyek Inafis Bukan Cari Untung

Polri: Walau Bayar Rp 35 Ribu, Proyek Inafis Bukan Cari Untung

- detikNews
Kamis, 26 Apr 2012 11:29 WIB
Jakarta - Pembuatan kartu sidik jari atau Inafis dihentikan sementara. Pihak kepolisian masih akan melakukan evaluasi terkait banyaknya masukan dari masyarakat. Utamanya soal biaya Rp 35 ribu. Nah, bicara soal biaya itu, Polri menegaskan walau dikenakan biaya, Inafis bukan proyek cari untung.

"Polri tidak profitable, ini untuk pelayanan masyarakat," jelas Kepala Pusat Inafis Bareskrim Mabes Polri, Brigadir Jenderal Bekti Suhartono, saat dikonfirmasi, Kamis (26/4/2012).

Bekti pun menjelaskan kartu Inafis sudah direncanakan lama. Jadi tidak ada soal proyek-proyekan. Soal biaya Rp 35 ribu itu pun akan dikembalikan lagi ke masyarakat

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ya enggaklah, enggak ada proyek-proyekan. Itu sudah direncanakan lama. Semua keuntungan yang ada dikembalikan ke masyarakat dalam bentuk pelayanan," tuturnya.

Dia juga menjelaskan proyek Inafis tidak diambil dari APBN pendanaannya tetapi diambil dari penerimaan negara bukan pajak (PNBP).

"Ya seperti dari SIM. Itu totalnya Rp 28 miliar, untuk mesin Rp 12 miliar, sisanya untuk bahan kartu," tuturnya.

Bekti pun menjamin proyek Inafis tendernya sudah dikerjakan sesuai aturan. "Kan sudah diaudit BPKP, tidak ada masalah," tegasnya.

(ndr/vta)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads