Hal ini disampaikan Atase Pertahanan Perancis di Indonesia, Alexis Brossolet saat dijumpai detikcom dalam penyambutan kunjungan kapal perang Vendemiaire di terminal peti kemas Pelabuhan Hatta, Makassar, Kamis (26/4/2012).
"Waktu surat itu datang kami langsung hubungi polisi, saat pasukan Gegana datang menganalisis, ternyata tidak benar isinya Anthrax, pengirimnya juga bukan dari Indonesia, hubungan kami dengan pemerintah Indonesia tetap baik," ujar Alexis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kedubes Prancis digegerkan oleh paket amplop yang bertuliskan '#antrac'. 2 Petugas kedubes yang membuka paket itu bahkan sempat diisolasi. Tapi ternyata setelah diperiksa, isi paket itu hanya berupa tepung.
"Jadi sejenis tepung zat yang terkandung di dalam amplop itu. Nanti akan diinfokan ke Kedubes," kata Kabag Penum Mabes Polri Kombes Pol Boy Rafli di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Jakarta, Rabu (25/4/2012).
Paket itu dikirim ke Kedubes Prancis pada Senin (23/4) sore. Setelah mendapat laporan tentang amplop itu, tim Gegana segera meneliti.
"Hasil pelaksanaan olah TKP telah diamankan sebuah amplop yang diduga anthrax pada waktu itu. Tapi itu sifatnya masih informasi dan Gegana tim nuklir, biologi, kimia memeriksa amplop tersebut secara laboratoris. Mabes Polri bekerjasama dengan tim lab IPB dan juga Pusdokkes dan Labfor dari IPB. Tadi malam telah diperoleh hasil sementara negatif, itu bukan anthrax," jelasnya.
Polri tidak berhenti melakukan penyelidikan walau benda itu ternyata bukan anthrax. Motif pengiriman paket tetap diusut.
(mna/try)