Ibunda Livia Histeris Pembunuh Anaknya Cuma Dipenjara

Ibunda Livia Histeris Pembunuh Anaknya Cuma Dipenjara

- detikNews
Selasa, 24 Apr 2012 17:43 WIB
Jakarta - Suasana sidang ruang pengadilan tiba-tiba terpecah oleh teriakan histeris Jusny Chandra (52), ibunda mahasiswi Universitas Bina Nusantara (Binus), Livia Pavita Soelistio (21). Jusny tidak kuasa menahan emosinya saat mendengar pembunuh anaknya hanya dihukum penjara seumur hidup.

"Saya tidak puas, harusnya dihukum mati," teriak Jusny sambil menangis usai sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Barat (PN Jakbar), Jl S Parman, Selasa (24/4/2012).

Jusny pun langsung meronta dan dipegangi kerabatnya. Saat keempat terdakwa meninggalkan ruang sidang, Junsny dihalangi kerabat dan polisi untuk mendekat kepada para pelaku. "Ia anak saya satunya-satunya. Kalau yang mati saya tidak apa-apa," ujar Jusny.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat Jusny berjalan di koridor pengadilan, dia tidak kuasa menahan tubuhnya. Perlahan, dia pun ambruk karena tidak kuasa menahan beban penderitaan. Lalu Jusny dipapah ke kursi panjang dan ditengankan oleh suaminya. "Ini bagaimana dengan hukum di negara ini. Saya ingin dia dihukum mati," kata Jusny sambil terisak menahan tangis.

Seperti diketahui, keempat pembunuh tersebut adalah Irwan Saleh (22), Rohman Setiawan (20), M Fahri (19) dan Afriadi (22). Mereka dihukum penjara seumur hidup oleh majelis hakim yang diketuai oleh Longser Sormin.

Nasib malang Livia berakhir saat perempuan itu menumpang angkot M24 pada 16 Agustus 2011 lalu. Irwan Saleh, Rohman Setiawan, M Fahri dan Afriadi memperkosa dan membunuh Livia di dalam mikrolet di kawasan Jakarta Barat. Setelah itu, jenazah Livia dibuang ke daerah Cisauk, Tangerang, Banten. Hingga akhirnya ditemukan seorang penggembala kambing.


(asp/lh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads