Hakim Suap Polisi, Ketua Peradi: Semua Orang Pernah Melakukan Kesalahan

Hakim Suap Polisi, Ketua Peradi: Semua Orang Pernah Melakukan Kesalahan

- detikNews
Selasa, 24 Apr 2012 14:09 WIB
Jakarta - Hakim Pengadilan Tinggi Surabaya Johanna Lucia Usmany yang pernah menyuap polisi lalu lintas (Polantas) karena melanggar lalu lintas membuat kaget panelis Komisi Yudisial (KY). Namun menurut Ketua Persatuan Advokat Indonesia (Peradi), Otto Hasibuan, tindakan Lucia lumrah.

"Semua orang pernah melakukan kesalahan. Yang salah yang nanya, kok nanya kayak gitu," kata Otto.

Hal ini disampaikan usai Konsultasi Publik "Penyusunan Peraturan Pemerintah tentang Bantuan Hukum dan Peraturan Menteri tentang Verifikasi dan Akreditasi Organisasi Bantuan Hukum" di Jakarta Media Center, Jalan Kebon Sirih, Jakarta, Selasa (24/4/2012).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengakuan Lucia disampaikan pada seleksi hakim agung di KY, Senin (23/4) kemarin. Dia mengaku pernah menyuap polisi karena harus buru-buru mengajar di Pusdiklat Mahkamah Agung (MA). Lalu Lucia menyuruh sopirnya menyelesaikan dengan Polantas menggunakan sejumlah uang. Menurut Otto, pengakuan tersebut merupakan pernyataan yang jujur. Namun kejujuran bukan menjadi syarat mutlak menjadi hakim agung. Sebab hakim agung haruslah mempunyai prestasi memutus perkara dengan bagus.

"Indikasi calon hakim agung dilihat dari putusan selama ini. Lugu dan jujur aja tidak bisa dijadikan acuan," paparnya.

Menurut Otto, kemampuan calon hakim agung tersebut harus dilihat dalam putusan-putusannya. Seberapa banyak putusannya dikuatkan lembaga yang di atasnya.

"Putusan mutlak diperhatikan, misalnya dia memutus 50 (perkara) yang dikuatkan oleh MA 10 putusan, 40 putusan sisanya dibatalkan. Hakim seperti ini tidak berkualitas," ujar Otto.


(asp/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads