"Tujuannya ingin jadi Si Pitung, tapi salah kaprah," kata pimpinan Geng Pachinko, Johny Indo, seperti dikutip majalah detik edisi Senin (23/4/2012).
Geng Pachinko pimpinan Johny Indo ini malang melintang di kawasan Kota Lama seperti Mangga Besar, Ampera, Pademangan, hingga Tanjung Selor (Roxy). Kenapa dinamakan Pachinko, Johny yang ayahnya TNI menuturkan, bahwa 70 persen anggota kelompok geng ini merupakan etnis keturunan Tionghoa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Melihat jurang antara si kaya dan si miskin, saya tergerak membuat suatu gerakan dalam
kelompok, bukan geng. Tapi anak-anak kampung. Saya lihat pemerintah belum mampu menyejahtera-
kan rakyat, ayo kita ngerampok orang kaya untuk kita bagikan ke orang miskin," terang Johny.
Kemudian, saat itu dengan senjata api yang mudah didapat, geng motor ini melakukan aksi kriminal. Saat Johny dan komplotannya ditangkap pada 1979, mereka dituduh bertanggung jawab atas tujuh kasus perampokan toko emas di Jakarta.
Namun di pengadilan mereka hanya mengakui 5 di antaranya, yaitu toko emas di Gang Lontar, Tanah Abang, Sawah Besar, Jatinegara dan Pasar Jangkrik yang dilakukan sekitar awal 1978 sampai Maret 1979. Polisi mencatat, ada sekitar 16 kg emas yang digasak komplotan Johny.
Johny menuturkan, saat melakukan aksi perampokan, geng motornya memiliki aturan. Yang terpenting tidak boleh melukai perempuan, yang kedua, tidak merampok seluruhnya.
"Di depan mata misalnya ada uang Rp 100 juta, yang kita ambil Rp 60 juta. Sisanya yang Rp 40 juta sebenarnya tinggal kita bawa tanpa halangan, tapi tidak kita bawa. Karena saya kasihan, biar dia bisa usaha lagi. Misalnya toko emas, yang dipajang ada 4 kg, yang kita ambil hanya 3 kg, yang 1 kg kita pulangin, jangan sampai habis benar. Tujuannya saya ingin menyejahterakan rakyat, dengan mengambil pajak secara tidak sah," tuturnya.
Geng motor Pachinko pimpinan Johny Indo ini tamat pada akhir 70-an. Setelah sejumlah anggotanya ditangkap, Johny menuturkan, geng motornya bubar dengan sendirinya.
"Memang mereka kriminal, tapi mereka berawal dari adanya jurang yang besar antara si kaya dan si miskin," ujar Johny yang kisah hidupnya pernah difilmkan dengan judul "Johny Indo".
Kisah Pachinko bisa dinikmati di edisi terbaru Majalah Detik (edisi 21, 23 April 2012) mengupas tuntas aksi geng motor dengan tema ‘Jejak Berdarah Y-Gen'. Untuk aplikasinya bisa di-download di apps.detik.com dan versi pdf bisa di-download www.majalahdetik.com Selamat menikmati!
(ndr/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini