"Dalam rombongan Pak Wamen, ikut Sekretaris Daerah NTB, Muhammad Nur. Laporan resmi yang diterima pemerintah provinsi, Pak Wamen mendapat serangan jantung pukul 10.00 Wita tadi pagi di Pos III," kata Lalu Muhammad Faozal, juru bicara Pemprov NTB pada detikcom, Sabtu (21/4/2012).
Faozal mengatakan, pihaknya hanya mendapat laporan sementara. Sebab kepastian penyebab meninggalnya Wamen ESDM harus menunggu konfirmasi dari dokter.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pemerintah Provinsi NTB memastikan mengerahkan semua hal yang diperlukan untuk kepentingan evakuasi," kata Faozal.
Pemprov NTB, lanjut Faozal, tidak mendapat pemberitahuan resmi atas rencana
pendakian Wamen ESDM ke Gunung Tambora. Namun begitu pemprov mengetahui pendakian itu, sehingga pihak yang turut menyertai Wamen adalah Sekda NTB.
Faozal menambahkan, rombongan sempat menunggu tim evakuasi yang menggunakan helikopter di Pos III. Namun karena kabut tebal, evakuasi menggunakan heli tidak memungkinkan. Sementara di Pos III yang merupakan titik tolak menuju kaldera Gunung Tambora, juga tidak tersedia helipad.
"Akhirnya tim memutuskan turun ke Pos II dan Pak Wamen ditandu," kata Faozal.
Dihubungi terpisah, Kapolres Dompu AKBP Benny Basir yang saat ini berada di Pos I Doropeti mengatakan, pihaknya kini tengah menyiapkan evakuasi. Rencananya, evakuasi jenazah akan dilakukan menggunakan helikopter. Jenazah Wamen ESDM akan dibawa ke Jakarta melalui Denpasar.
"Helikopter saat ini sudah mendarat di Pos I. Kita sedang siapkan evakuasi jenazah menuju Bali," kata Benny.
(nik/gah)