Subhan Jatuh dari Tower Kebon Jeruk Karena Ngantuk, Bukan Bunuh Diri

Subhan Jatuh dari Tower Kebon Jeruk Karena Ngantuk, Bukan Bunuh Diri

- detikNews
Sabtu, 21 Apr 2012 13:08 WIB
Jakarta - Masih ingat dengan berita Subhan Fadilah, pelajar SMP yang jatuh dari tower setinggi 30 meter di Kebon jeruk lalu meninggal dunia? Pihak keluarga membantah pemberitaan kalau Subhan jatuh karena bunuh diri.

"Berita yang dikabarkan bahwa Subhan bunuh diri adalah SALAH," tutur kakak Subhan, Rizka, dalam emailnya kepada detikcom, Sabtu (21/4/2012).

Rizka mengatakan Subhan terjatuh karena mengantuk setelah semalaman tidak bisa tidur. Semua saksi mata melihat Subhan terpeleset saat hendak memindahkan kakinya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karena semua saksi mata melihat bahwa saat Subhan hendak memindahkan kakinya karena pegal Subhan terpeleset dan jatuh karena selama semalaman Subhan belum tidur hingga saat kejadian subhan mengantuk," terangnya.

Dalam pemberitaan sebelumnya dituliskan Subhan terlibat kecelakaan dengan Mikrolet sehingga motornya rusak. Dia lalu lari memanjat tower karena ngambek dengan candaan ayahnya yang akan menjual motornya itu kelak.

Rizka menyangkal semua itu. Menurutnya, motor Subhan dipinjam paksa kawannya untuk balapan liar.

Hingga pukul 01.00 WIB menunggu motornya dikembalikian sebelum akhirnya mendengar kalau kawannya kecelakaan. Lalu kawannya yang kecelakaan itu memaksa Subhan bertanggung jawab atas luka-luka yang dideritanya.

"Si peminjam motor justru meminta Subhan untuk bertanggung jawab atas luka yang dideritanya itu, mendesak agar Subhan mengganti kerugian. Padahal Subhan sudah meminjamkan motor tersebut," terangnya.

Hingga pagi hari, Subhan pulang dan meminta uang Rp 450 ribu. Subhan tidak memberitahu untuk apa uang tersebut, karena takut oleh keluarga si peminjam motor.

"Hingga akhirnya dia nekat naik menara provider dan terjatuh karena mengantuk," kata Rizka

(gah/gah)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads