Direktur Polisi Air (Dirpolair) Polda Kepri, Kombes Yasin Kosasih mengatakan, sedikitnya terdapat 70 pelabuhan tradisional (pelabuhan tikus) yang menjadi jalur masuknya narkotika ke wilayah Kepri.
"Batam menjadi pintu masuk rawan narkoba," kata Yasin kepada wartawan, Jumat (20/4/2012), di Mapolda Kepri, Batam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"96 persen wilayah Kepri adalah perairan, kami akui sulit menjaga pelabuhan-pelabuhan tikus, walaupun sudah bekerjasama dengan instansi-instansi perairan," tuturnya.
Batam, lanjut Yasin, menjadi daerah transit narkoba dari Malaysia. Biasanya setelah berhasil memasuki Indonesia narkoba dibawa ke wilayah lain di Indonesia namun ada pula yang diedarkan di wilayah Kepri dan Riau.
"Modusnya dengan diselundupkan dalam makanan atau ditelan," jelas Yasin.
Jalut narkoba internasioanl, batam memang tempat transit dr malaysia ke provinsi lain dan sebagian diedarkan di kepri.
Selain pintu masuk narkoba, Kepulauan Riau juga menjadi pintu masuk jaringan people smuggling (penyelundupan manusia). Fakta yang terungkap adalah ditangkapnya bandar besar yang menjadi buron polisi selama ini, Haji Guntur.
"Dia aktor intelektual people smuggling. Jaringannya luas, sampai masuk dpo (daftar pencarian orang) polisi internasional di Kanada, Srilangka," tegasnya.
(ahy/van)