"Bapak masih hidup, tapi kondisinya kritis," kata putra keempat Bismar, Erwin kepada detikcom di RS Fatwamati, Jaksel, Rabu (18/4/2012).
Saat ini keluarga yang menjenguk yakni anak, menantu dan cucu berada di dalam ruang inap Bismar. Tampak beberapa anggota keluarga menitikkan air mata saat keluar dari ruangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepada keluarga, dokter yang memberikan penanganan medis pertama mengatakan Bismar mengalami pendarahan di bagian otak. Sore itu pula dokter melakukan operasi.
"Sebetulnya bapak bukan tidak sadarkan diri, tapi diistirahatkan oleh dokter, khawatir dia sadar dan berpikir. Khawatir terjadi sesuatu," ujarnya.
Bismar yang lahir di Sipirok, Sumatera Utara, 15 September 1928 mengawali karirnya di bidang hukum sebagai jaksa di Kejari Palembang. Setelah itu, Bismar menjadi hakim di berbagai pengadilan negeri di Indonesia. Karirnya terus berkibar. Jabatan terakhirnya adalah hakim agung di Mahkamah Agung (MA) pada 1984-1995.
(fdn/nwk)