Penelitian yang dilakukan oleh Murray P. Cox, Michael G. Nelson (New Zealand), Meryanne K. Tumonggor (Arizona), Francois-X. Ricaut (Prancis), dan Herawati Sudoyo (Indonesia), menyimpulkan bahwa nenek moyang penduduk Madagaskar adalah orang Indonesia.
Studi yang dilakukan sejak tahun 2005 tersebut, dilakukan dengan melakukan pencocokan DNA. 2.745 sampel penduduk Indonesia yang berasal dari 12 pulau; Sumatera, Nias, Mentawai, Jawa, Bali, Sulawesi, Sumba, Flores, Lembata, Alor, Pantar dan Timor, dicocokkan dengan 266 sampel penduduk Madagaskar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Marka genetik yang digunakan adalah DNA mitokondria, kromosom Y. Kami mengambil sampel darah dari penduduk Indonesia dan Madagaskar," ujar Herawati Sudoyo, Eijkman Institute for Molecular Biology, Jl. Dipenogoro 69 Jakarta, Senin (16/4/2012).
Hasil penelitian tersebut menunjukkan, dari 2.745 sampel DNA Indonesia, 45 orang membawa motif Malagasi. Di mana motif tersebut terdapat pada 58 sampel dari 226 total sampel penduduk Madagaskar.
Hasil uji DNA ini membuktikan adanya hubungan darah antara penduduk Madagaskar dan Indonesia. Bagaimana DNA menghubungkan seseorang dengan nenek moyangnya?
Menurutnya, hasil pemetaan genetik di Indonesia terdahulu, memperlihatkan gambaran sejajar antara penyebaran bahasa dengan penyebaran variasi genetik.
"Publikasi ilmiah ini memberikan jawaban melalui pendekatan simulasi model genetik proses hunian pertama, yang memperlihatkan kontribusi perempuan Indonesia pada populasi Malagasi modern," jawab Herawati.
(gah/mpr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini