Mo Sidiq, salah seorang konsultan radio yang berada di lokasi kejadian menceritakan detik-detik insiden tersebut. Pada Minggu (15/4) malam, mereka baru saja selesai memberikan pelatihan komunikasi media di Hotel Park Star. Keempatnya dikontrak oleh sebuah organisasi nonprofit yang peduli terhadap nasib warga Afghanistan, dalam program Colombo Plan.
"Nah, 10 menit setelah mau pulang dari hotel, kita sudah dihalangi oleh polisi. Lalu, pas lagi nunggu kita ada suara ledakan," kata Sidiq saat dikonfirmasi detikcom, Senin (16/4/2012) pukul 18.15 WIB.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi mereka punya war bunker, ada 50 orang yang berlindung. Yang diserang itu Kabul Star Hotel, jaraknya 3 km dari tempat kita. Kebetulan juga pengamanannya orang Inggris, jadi selamat," jelasnya.
Setelah dipastikan aman, pria yang aktif di berbagai acara stand up comedy ini bersama tiga rekan lainnya diperbolehkan kembali ke kamar. Keesokannya, mereka langsung dievakuasi oleh pihak KBRI dan petugas keamanan setempat.
"Kita diantar KBRI pakai mobil anti peluru. Mereka sangat baik," imbuhnya.
Saat dihubungi detikcom, Sidiq dan ketiga rekannya sudah berada di bandara Kabul, Afghanistan. Mereka akan segera terbang ke Dubai, Uni Emirat Arab, untuk transit sehari sebelum kembali ke Tanah Air.
Sebelumnya, situasi kota Kabul memanas setelah serangan bom dilancarkan oleh kubu Taliban. M. Farhan (wartawan Delta FM), Mohamad Sidiq (konsultan radio), Heka Irawan (Delta FM), dan Asep BS (Suara Merdeka) yang berada di Kabul sejak 10 April terpaksa dievakuasi pulang.
Kemlu RI dalam siaran pers menyatakan, pihaknya telah menghubungi Dubes Afghanistan di Jakarta untuk dapat memberikan perlindungan keselamatan dan keamanan bagi 4 wartawan Indonesia di Kabul hingga kepulangannya ke Indonesia.
Farhan juga menceritakan kondisi mencekam di Kabul lewat linimasa di akun twitternya. Menurut Farhan, Kabul Star Hotel jadi pusat serangan karena ada di pinggir jalan protokol, dan banyak dihuni ekspatriat dan dekat kedutaan negara Barat. Tempat Farhan dan para wartawan lain pun dijaga ketat keamanan swasta bersenjata 24 jam dari Inggris.
(mad/nrl)