Nah, di sela-sela perayaan ulang tahun ini, Kopassus pun membuka diri soal keahlian menembak yang dimiliki. Ternyata tidak mudah menjadi seorang penembak jitu. Perlu kesabaran dan ketenangan, tentunya juga latihan yang keras.
Di sela-sela acara HUT di Markas Kopassus di Cijantung, Sabtu (14/4/2012), sejumlah wartawan pun diundang mencoba menembakkan senjata milik Kopassus. Seru!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Letkol Infantri Yudha, yang bertugas sebagai instruktur dalam kegiatan ini mengatakan, jarak tempuh maksimal senjata buatan Jerman tahun 2009 tersebut yaitu 100 meter. Namun, senjata jarak tempuh efektifnya yaitu 20 hingga 30 meter.
"Senjata ini efektif 20 hingga 30 meter karena didesain untuk pertempuran jarak dekat," ujar Yudha di lapangan tembak Mako Kopassus saat memberi pengarahan.
Yudha juga mengatakan, senjata tersebut banyak digunakan setiap pasukan khusus di dunia. "Senjata ini menggunakan amunisi 9 MM dilengkapi magasin dan tombol pengaman. Hampir seluruh pasukan khusus di dunia menggunakan senjata ini," jelasnya.
Setelah Yudha memberikan keterangan. Wartawan kemudian dipersilahkan satu persatu menjajal senjata tersebut, tentunya dengan pengawalan dari anggota Kopassus.
"Dalam menembak harus selalu menggunakan kacamata dan pelindung telinga. Posisi badan juga harus diperhatikan, posisi kiri di depan dan kaki kanan di belakang. Tempatkan telunjuk di luar dari pelatuk," jelas Yudha.
Kegiatan ini disambut antusias oleh wartawan, karena bagi pencari berita, ini merupakan sebuah pengalaman yang baru. "Senang sekali dengan adanya kegiatan ini, karena baru pertama kali saya menembak dengan senjata benaran. Rasanya sangat berkesan," ujar Fajri salah seorang wartawan yang mengikuti kegiatan ini.
Sementara itu, Lekol Infantri Shobri, Kepala Penerangan Kopassus mengatakan bahwa acara ini bertujuan untuk menjalin hubungan yang baik antara Kopassus dengan masyarakat.
"Tujuan acara ini yaitu untuk menjalin hubungan silaturrahmi yang baik antara Kopassus dan wartawan. Biar kita sama-sama tahu dan saling mengenal," ungkap Shobri.
(ndr/ndr)