"Buku anak ideal, mengajarkan moral. Untuk anak kelas 1 atau kelas 2, diselipi pengetahuan. Kedua, banyak gambar. Sekarang kan media sudah luar biasa, TV, game, internet, iPad, jadi memang gambar tidak bisa dilepaskan. Kemudian harus sesuai dengan dunianya, kalau bisa dibuat lucu," jelas penulis buku anak, Eka Wardhana.
Hal itu disampaikan Eka ketika berbincang dengan detikcom, Kamis (12/4/2012).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jangan bertentangan denan nilai-nilai agama. Mengungkit kenakalan anak-anak sedikit tidak apa-apa, asalkan ada solusinya. Tidak usah ada kesimpulan, biar anak-anak sendiri yang ambil kesimpulan. Tidak boleh menggurui," jelas Eka.
Terkadang, imbuhnya, anak-anak merefleksikan dirinya ke tokoh anak yang nakal, bukan yang baik. Nah, tokoh anak nakal ini dalam cerita, tidak hitam-putih seperti yang ada di sinetron. Tokoh anak nakal ini akan sadar dengan kesalahannya.
"Itulah sulitnya menulis buku anak. Bukan anak yang nakal, lantas nakal terus. Baik terus baik terus," kata Eka yang sudah menerbitkan ratusan buku anak melalui penerbit Mizan dan Asy-Syamil ini.
Kemudian, buat penokohan yang kuat dan bagus dalam cerita anak. Setelah itu, baru dibuat settingnya.
"Misalnya tokoh dalam Avatar dan sebagainya, anak-anak ingat tokohnya dulu. Ketika buku kedua muncul, tokoh itu tetap ada," sambung Eka.
Cerita anak kalau bisa banyak dialog, bukan hanya deskripsi atau menggambarkan sesuatu. "Kalau berdialog itu anak belajar bagaimana mengucapkan jalan pikirannya," jelasnya.
Soal buku LKS kisah 'Bang Maman dari Kali Pasir', Eka mewanti-wanti, pesan moral yang bagus jika cara bercerita atau penyampaiannya jelek itu tak akan sampai pada anak-anak. Sebaliknya, bila pesan yang jelek bila disampaikan dengan asyik, pasti akan sampai.
"Itu bisa jadi penulisnya kreatif kalau nulis keluar dari alam bawah sadar atau referensinya cuma segitu, baca novel picisan, nonton sinetron, dibanding baca buku anak-anak seperti HC Andersen atau JK Rowling. Buku-buku mereka (Andersen & Rowling) nggak mungkin ada hal-hal seperti itu. Kalau orang barat bisa sampaikan pesan dengan bagus, masa kita nggak bisa?" kata dia.
(nwk/vit)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini