Polri Akui Sulit Ungkap Penembak Pendeta Susianti
Selasa, 10 Agu 2004 16:18 WIB
Jakarta - Polri mengaku kesulitan mengungkap kasus penembakan Pendeta Susianti Tinulele di Palu Sulawesi Tengah. Masyarakat dinilai sedikit berpartisipasi memberikan informasi. Takut?"Di sana (Palu) sangat sedikit partisipasi masyarakat untuk mengungkap kasus ini. Kesan saya mereka kurang open. Tapi saya tidak tahu apakah karena takut, atau sengaja, atau memang tidak tahu."Demikian keluh kesah Direktur I Keamanan Transnasional (Kantranas) Badan Reserse dan Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri Brigjen Pol Aryanto Sutadi yang baru pulang dari Palu, di Mabes Polri jalan Trunojoyo Jakarta Selatan, Selasa (10/8/2004).Padahal, menurut dia, Polri sudah maksimal melakukan penyidikan. Semua jalan sudah ditempuh, mulai dari investigasi TKP, hingga identifikasi sidik jari dan sketsa oleh Laboratorium Forensik.Tapi sayangnya, lanjut Aryanto, polisi tidak menemukan sidik jari dari selongsong yang tertinggal di tempat kejadian perkara (TKP). Hal itu menunjukkan pelakunya profesional dengan tidak meninggalkan barang bukti berupa sidik jari di TKP."Sebenarnya kuncinya ada di masyarakat untuk membantu polisi memberikan informasi bila ada orang atau sekelompok orang yang mencurigakan. Namun sayangnya partisipasi di sana sangat sedikit," keluhnya lagi.Walhasil, sambung dia, salah satu pemecahan masalah terhadap kurangnya informasi dari masyarakat adalah dengan meningkatkan fungsi intelijen."Kita juga akan intensif melakukan penggalangan para tokoh masyarakat agar mau mengarahkan masyarakat untuk bekerja sama dengan polisi," demikian Aryanto.
(sss/)