Salah seorang korban selamat, Aldrian (24) menceritakan, ia bersama tiga temannya yakni Soleh (17), Reza (19) dan Zaenal (18) baru saja pulang dari Landasan Pacu, Kemayoran, pada Sabtu 7 April.
Gerimis yang mulai membasahi Kemayoran membuat mereka terbirit-birit untuk segera pulang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat itu, Aldrian berboncengan dengan Zaenal menumpang motor Ninja. Sementara, Soleh berboncengan dengan Reza menumpang motor Satria.
Belum juga motor milik Soleh terisi bensin, tiba-tiba segerombolan pria bermotor mengejarnya.
"Sudah masuk ke POM berempat, tiba-tiba segerombolan ada 50 orang datang langsung menyerang kami. Kami tidak tahu apa-apa," katanya.
Aldrian mengatakan gerombolan orang itu tiba-tiba menyerang dirinya dan teman-temannya dengan menggunakan besi, balok kayu dan samurai.
Di tengah kepanikan dan ketakutan, empat sekawan itu turun dari motor dan langsung berlari berpencar.
"Saya pokoknya nggak ingat apa-apa lagi, yang penting menyelamatkan diri sendiri," ujarnya.
Beberapa pria dari kelompok tersebut kemudian mengeroyok Aldrian dengan tangan kosong dan besi batangan.
Namun, ia berhasil menyelamatkan diri dari amukan kelompok tersebut. "Saya berlari ke rumah-rumah warga," imbuhnya.
Sementara Reza dan Zaenal, melarikan diri ke minimarket yang terletak di SPBU. Namun sayang, pelarian keduanya diketahui kelompok penyerang. Mereka dihajar hingga babak belur sebelum akhirnya dibawa oleh kelompok tersebut.
"Soleh, dia meninggal. Dia dikeroyok orang-orang itu di tepi jalan di depan SPBU," ujarnya.
Beberapa saat setelah kejadian itu, Aldrian keluar dari persembunyiannya. Ia kemudian diperiksa aparat polisi beberapa jam setelah kejadian itu.
"Motor Soleh dirusak sedangkan motor Zaenal hilang," katanya.
(mei/aan)