Kisah Persahabatan Nunun-Miranda Berujung di Meja Hijau

Jakarta - Miranda S Gultom dan Nunun Nurbaetie adalah sahabat. Keduanya akrab dalam urusan sosialita, keluarga, hingga masalah bisnis. Namun sayang, masalah hukum memisahkan keduanya.

Dalam sidang di Pengadilan Tipikor siang tadi, baik Miranda dan Nunun sama-sama mengaku berteman dekat. Miranda kenal dengan istri mantan Wakapolri Adang Daradjatun itu karena sama-sama memiliki anak yang sekolah di San Fransisco, Amerika Serikat.

"Iya kenal, Yang Mulia," jawab Miranda yang tampil dengan baju setelan warna cokelat muda itu saat ditanya apakah dirinya mengenal Nunun oleh ketua majelis hakim, Sudjatmiko.

Mendengar jawaban Miranda, Nunun yang berkerudung warna ungu terlihat gembira dan menebar senyuman sambil menggerakkan kepalanya ke kanan dan ke kiri. Apa yang diucapkan Miranda seolah menjadi pelipur lara karena keduanya sudah tak bertemu lama.

Pengajar ekonomi di Universitas Indonesia itu juga menceritakan, kenal Nunun setelah tahun 2000. Nunun disebutnya sebagai sosok terkenal, yang sering muncul dalam berbagai artikel majalah.

Miranda juga sempat mengaku beberapa kali bertemu Nunun dalam kegiatan sosial. Karena itu, keduanya lebih dikenal sebagai sosialita.

"Cukup sering ketemu beliau kemudian tanya apa kabar. Hanya sebatas sebagai pertemanan secara sosial," katanya.

Namun apa yang disampaikan Miranda juga membuat Nunun kecewa. Wanita yang pernah jadi buronan KPK itu merasa Miranda bukan hanya teman biasa. Keduanya adalah sahabat dekat.

"Saya sedih dengan penuturan Ibu. Di sidang di TV dan di media, yang menyatakan kenal dengan saya hanya sebatas pertemanan saja," ucapnya.

Nunun yang sempat mengklaim menderita sakit lupa itu bahkan ingat betul bagaimana kisah persahabatan mereka. Sebagai contoh saat pesta di tempat tertentu, Nunun adalah tamu terakhir yang meninggalkan acara karena ditahan oleh Miranda.

"Ibu pernah ngundang acara dan jika saya dan suami saya datang pasti paling lama ditahan supaya tidak pulang," kenangnya.

Karena itu, Nunun pun merasa sedih dan melancarkan 'serangan' pada Miranda. Dia berbalik arah dengan menyebut tersangka kasus cek pelawat itu memang pernah mengontaknya agar dimenangkan sebagai Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia.

"Demi Allah, Anda datang dan bertemu dan bicara langsung sendiri agar dapat diloloskan fit and proper guna menduduki Deputi Gubernur Senior. Saya bangga bisa bantu dan kenalkan dan tidak pernah sangka duduk di sini," kecam Nunun.

Kini, Nunun berada di dalam penjara gara-gara 'bantuannya' untuk Miranda. Apakah persahabatan itu sudah berakhir?


(mad/nrl)