Hanura: Bila Tak Konsisten Tolak Kenaikan BBM, Golkar Khianati Suara Rakyat

Jakarta - Fraksi Hanura meminta Fraksi Golkar konsisten dengan keputusannya menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Golkar diminta ikut menolak usulan penambahan Pasal 7 ayat 6A Undang-Undang Nomor 11 tahun 2012 tentang APBN 2012, yang memberikan peluang bagi pemerintah untuk menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM).

"Kami berharap Golkar konsisten ikut menolak kenaikan harga BBM. Kalau tidak mereka mengkhianati suara rakyat, karena tagline Golkar kan suara Golkar suara rakyat. Tagline ini harus mereka ingat," kata Sekretaris Fraksi Hanura di DPR, Saleh Husein kepada detikcom, Jumat (29/3/2012) malam.

Menurutnya, sikap resmi Golkar yang disampaikan melalui Sekjen Idrus Marham kemarin (29/3) petang membawa angin segar bagi fraksi penolak kenaikan harga BBM yakni PDIP, Gerindra termasuk Hanura.

"Kita harus tunjukkan kepada masyarakat, bahwa kita berada bersama mereka. Kita berharap PKS dan Golkar bersama kami menolak ini di paripurna. Karena kami lihat beban ekonomi masyarakat yang makin berat bila harga BBM dinaikan," pungkasnya.

Hari ini DPR menggelar paripurna khusus membahas dua opsi subsidi energi. Selain itu, paripurna juga akan membahas pasal 7 ayat 6 A yang menjadi penentu bagi pemerintah memutuskan menaikan harga BBM.

"Kita tegas menolak Pasal 7 ayat 6 A ini, artinya kami menolak kenaikan BBM. Ini diperjuangkan di paripurna. Kami siap bilapun kalah voting," tegas Saleh.

Seperti diketahui dalam pernyataan sikap resminya, Golkar menegaskan menolak kenaikan harga BBM. Instruksi yang dikeluarkan langsung oleh Ketumnya Aburizal Bakrie, harus dilaksanakan fraksi di DPR.

"Pertama, Partai Golkar berpandangan pada saat ini tidak perlu menaikkan harga BBM. Kedua karena menaikkan atau tidak menaikkan menjadi domain pemerintah, posisi Golkar melalui FPG tetap mengawasi dan mengkritisi bilamana ada hal-hal yang tidak sejalan dengan kepentingan rakyat," kata Sekjen Golkar Idrus Marham.

(fdn/ahy)