Ketegangan berawal ketika mahasiswa melakukan orasi dan akan masuk ke dalam terminal BBM melewati gerbang sebelah kiri. Namun karena di jaga oleh sejumlah polwan, mahasiswa mengalihkan massanya ke gerbang sebelah kanan. Di sana, mereka berusaha melewati gerbang dengan paksa bahkan seorang mahasiswa melemparkan jeriken kosong.
"Kami hanya ingin melakukan aksi dengan tertib, tapi kenapa kami dihalang-halangi," teriak seorang mahasiswa di tengah kerumunan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam aksinya, mahasiswa mendesak kepala terminal BBM Pengapon untuk menandatangani kesepakatan menolak kenaikan harga BBM. Oleh sebab itu Operation head terminal BBM Pengapon, Robinson MW.S menemui mahasiswa.
"Saya secara pribadi dan lembaga menolak kenaikan BBM," ungkap Robinson usai menandatangani kesepakatan yang sudah disiapkan mahasiswa.
"Tanda tangan tersebut akan kami kirimkan kepada DPR RI sebagai bentuk penolakan kami dan juga dari pihak terminal BBM di Semarang," ujar koordinator aksi, Muhammad Syaefudin.
Hingga saat ini, massa dari HMI terus bertambah dan sekarang sudah mencapai ratusan. Mahasiswa juga sempat melakukan aksi pemblokiran jalan di depan terminal BBM dengan tidur diatas aspal.
"Kami menuntut jangan naikan harga BBM, berantas korupsi, turunkan rezim SBY-Boediono jika harga BBM tetap naik," imbuh Syaefudin.
(alg/try)