Lembaran kertas itu ditemukan di samping atau utara masjid Al Jihat, Dusun Sumber Glagah, Desa Ngeni, Kecamatan Wonotirto, sejak kemarin hingga Rabu (28/3/12).
Informasi yang dihimpun detiksurabaya.com, kasus ini bermula dari laporan Marmin (45) ke Mapolsek Wonotirto Blitar, selasa(27/3) malam. Ta’mir masjid Al Jihat ini, melaporkan ada 7 Al– Qur’an hilang dari tempatnya, dan ditemukan sisa pembakaran di samping masjid.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terkait temuan ini, polisi sudah memeriksa 5 warga sebagai saksi. Mereka masing-masing Tawar (54), Rohmat (44), Anif (39), Handoyo (21), dan Rimun (51).
"Kita minta masyarakat, mempercayakan sepenuhnya kepada aparat yang berwenang untuk menangani kasus ini, agar tidak bertindak sendiri-sendiri,” jelas Kapolsek Wonotirto AKP Ery Sudarto.
Menanggapi kabar ini, Sekretaris MUI Blitar H. Ahmad Su’udi, mengatakan, lembaran-lembaran yang terbakar, memang bertuliskan huruf Arab dan terdiri dari buku khotbah, iqra serta ayat suci Al-Qur’an. Namun, pihaknya meyakini jika ini tidak ada unsur perbedaan pemahaman agama oleh warga.
"Ya bisa jadi ini ulah anak-anak kecil yang belajar ngaji, dan belum mengetahui Al Qur’an, karena ada lembaran yang berisi tulisan tangan Arab yang tidak teratur,” jelas Ahmad.
Ahmad menambahkan, pembakaran ini bisa jadi karena usia Al-Qur’an memang usang atau rusak. Jadi menurutnya pembakaran ini bisa dilakukan, karena khawatir menambah dosa jika dibiarkan.
“Ajaran Islam kalau ada Al-Qur’an rusak memang harus dibakar, supaya tidak diinjak orang atau dipakai bungkus, karena itu dosa,” imbuhnya.
(mad/mad)