Meski begitu, PMI siap diperiksa jika memang terbukti ada oknumnya yang melakukan hal itu.
"Pernyataan itu tidak benar. Tapi kita siap diperiksa. Kalau memang polisi punya bukti otentik kita memang melakukannya, ya silakan," ujar Sekretaris PMI DKI Jakarta Irwan Hidayat saat dihubungi detikcom, Rabu (28/3/2012).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat kerusuhan terjadi, mobil ambulans PMI yang di belakang demonstran memang terus bolak-balik membawa korban ke rumah sakit.
"Kalau di belakang mahasiswa kita bolak-balik karena bawa korban, bukan batu. Kalau ada satu atau dua batu itu mungkin karena ada di tas atau kantong mahasiswa. Bukan petugas kita," jelasnya.
Menurut Irwan, selama ini petugas atau relawan PMI sadar betul mengenai etika dalam bekerja. Saat kerusuhan seperti ini terjadi, mereka harus netral dalam menolong siapa pun baik polisi atau mahasiswa.
"Kami yakin petugas kami paham betul tentang etikanya. Mereka harus memberikan pertolongan kepada semua pihak, bersikap netral," ungkapnya.
Irwan menduga saat kerusuhan terjadi bisa saja ada ambulans lain selain ambulans PMI yang berada di lokasi. Bisa jadi logo ambulans tersebut mirip dengan ambulans PMI sehingga dikira ambulans PMI yang membawa batu.
"Karena banyak juga ambulans dari klinik lain atau dari mana. Kita sudah telusuri mengenai kemarin, tapi nggak ada yang seperti itu (bawa batu)," ucapnya.
Irwan mengaku sudah berkoordinasi dengan Mabes Polri mengenai adanya ambulans PMI yang mensuplai batu. Sedangkan dengan pihak Polda Metro Jaya, Irwan belum berkoordinasi untuk mengklarifikasi temuan polisi di lapangan tersebut.
"Kalau Mabes Polri sudah saya kontak. Kita disuruh solid. Ya selama ini kita tentu solid. Kalau Polda Metro belum dihubungi. Saya juga belum ada kontaknya," imbuhnya.
Tudingan ambulans PMI membawa batu disampaikan Polda Metro Jaya. "Mobilnya sudah kita lihat tapi tidak kami tahan, karena kami mengira itu untuk membantu korban luka. Tapi kok, mobilnya bolak-balik dan ternyata mobil itu digunakan untuk bawa batu," kata Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Toni Harmanto di Mapolda Metro Jaya, Selasa (27/3) malam.
(gus/nrl)