"Warga yang bilang kayak gitu buta itu (nggak ada penjagaan)! Kita di sini cuma bertiga, anak buah cuma 2. Kalau masalah jembatan itu, yang ngatur ya PU. Kita mengatur lalu lintas," Kasubsektor Kapuk Muara Aiptu Edi Supriadi saat ditemui detikcom di kantornya, Jakarta Utara, Kamis (22/3/2012).
Menurut Edi, ia sudah mengajukan perbaikan mengenai masalah jalan ambles di jembatan tersebut ke kelurahan. Begitu juga dengan warga. Namun kewenangan tetap saja ada di bagian Pekerjaan Umum (PU) DKI Jakarta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Edi mengaku cukup kewalahan mengatur lalu lintas di wilayahnya. Karena rambu-rambu lalu lintas tidak ada. Ia dan anggotanyalah yang menjadi rambu itu sendiri dibantu oleh warga.
"Ya kalau sepanjang hari mau berdiri ngatur lalu lintas mana kuat? Capek Pak. Macet di sini memang parah. Karena nggak ada lampu rambu lalu lintas. Ya kita ini yang jadi rambunya," ungkapnya.
Sebelumnya warga Teluk Gong mengatakan selama sebulan ada 3 titik jalan rusak di jembatan tersebut. Selama sebulan juga, tidak ada perbaikan dan penjagaan dari petugas PU mau pun polisi di lokasi. Kemacetan di jembatan itu semakin parah karena kendaraan yang biasa melewati 4 jalur kini menjadi 2 jalur lantaran 3 titik jalan ambles itu.
Kadis PU DKI Jakarta Ery Basworo membenarkan adanya jalan rusak di Jembatan Teluk Gong. Namun Ery mengaku jalan rusak tersebut hanya rengat alias retak. Itu pun cuma satu titik. Ery berjanji akan segera memperbaiki jalan rusak tersebut.
(gus/mad)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini