Warga yang tinggal di Dusun Rayung, Desa Bangilan, Kecamatan Bangilan, Kabupaten Tuban itu sehari-harinya sebagai pedagang di Pasar Jatirogo. Sedangkan istrinya, Ny Zhairoh dikenal sebagai ustadzah.
"Orangnya baik dan sering menyapa tetangga," ujar Mustain, tetangga korban kepada detikcom, Senin (19/3/2012).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Biasa-biasa saja seperti warga pada umumnya. Di rumahnya, juga tidak pernah terlihat tamu yang mencurigakan," tambah Mustain.
Demikian pula Zhairoh. Guru di madrasah tsanawiyah (MTs) di kawasan Bangilan itu dikenal aktif mengajar ngaji di taman pendidikan Al Quran (TPA). Dan keluarga korban ledakan ini, dikaruniai dua anak laki dan putri yang duduk dibangku Aliyah dan Mts.
"Orangnya baik dan sering menyapa tetangga," ujar Mustain, tetangga korban kepada detikcom, Senin (19/3/2012).
Sebelumnya, saat ditemui sebelum dibawa ke rumah sakit di Tuban, Ghofur mengaku heran adanya ledakan bom di belakang rumahnya. "Saya tidak tahu, kenapa ada ledakan di belakang rumah. Saya tidak tahu," kata Abdul Ghofur.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, ledakan yang diduga bom rakitan itu meledak di bagian belakang rumah Abdul Ghofur, Senin pagi. Akibatnya, Ghofur dan istrinya mengalami luka-luka.
Kasus itu kini ditangani Polda Jatim. Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Hadiatmoko di lokasi telah menegaskan ledakan tersebut tidak terkait aksi terorisme. "Bukan bom. Ini kriminal murni," kata Irjen Pol Hadiatmoko kepada wartawan.
(gik/gik)