Masih terbukanya peluang bagi ria yang akrab dipanggil Jokowi tersebut setidaknya nampak dari kehadirannya dalam Rapat Kerja Khusus DPD PDIP DKI Jakarta di kantor DPD PDIP DKI Jakarta di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Minggu (18/3/2012). "Saya diundang, makanya saya hadir," ujar Jokowi di lokasi acara.
Dukungan kepada Jokowi agar bisa diusung oleh PDIP sebagai kandidat Gubernur DKI Jakarta 2012-2017 juga terlihat dari barisan spanduk-spanduknya yang massif. Bahkan sebagian besar dipasang di pagar Kantor DPP PDIP di Kawasan Lenteng Agung, Jakarta Selatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bahkan acara sosialisasi pasangan Foke-Adang yang diagendakan untuk dilaksanakan pagi ini di Bundaran HI, Jakarta, mendadak saja dibatalkan tanpa alasan jelas. Konflik internal antara kubu Megawati yang pro Jokowi dengan Taufieq Kiemas yang pro Adang diduga sebagai penyebab sulitnya PDIP mengambil keputusan.
Pengamat politik dari Charta Politica, Yunarto Wijaya, yang dihubungi melalui telepon menilai kehadiran Jokowi dalam Rakerdasus DPD PDIP DKI Jakarta menunjukkan menguatnya kubu Megawati. Bila akhirnya Jokowi yang PDIP usung sudah pasti dalam posisi sebagai bakal calon gubernur untuk menantang Foke yang dijagokan PD dan koalisi 'parpol sahabatnya'.
"Harusnya sih jelas Jokowi yang akan PDIP usung," nilainya
Tapi keputusan mendukung Jokowi akan mendatangkan konsekuensi berupa pekerjaan besar yang harus selesai dalam waktu kurang dari 24 jam. Yaitu mencari siapa figur bakal calon wakil gubernur untuk mendampingi Jokowi.
"Soal pasangan itu yang masih jadi masalah di internal PDIP," ujar Toto.
Apakah mungkin PDIP 'melamar' Triwisaksana yang telah dideklarasikan DPD PKS DKI Jakarta sebagai jagoannya?
(lh/nwk)