Bom Pipa Semarang Meledak Tepat Setahun Bom Buku Jakarta

Bom Pipa Semarang Meledak Tepat Setahun Bom Buku Jakarta

- detikNews
Kamis, 15 Mar 2012 15:35 WIB
Jakarta - Bom pipa di Semarang, Jawa Tengah, mengagetkan warga Kota Atlas itu. Peristiwa yang melukai 3 orang ini terjadi tepat setahun bom buku yang menghebohkan Jakarta pada 2011 lalu. Keduanya sama-sama terjadi pada 15 Maret.

Bom pipa di Semarang meledak di bom meledak di Kelurahan Jangli pada Kamis (15/3/2012) pukul 10.30 WIB. 3 Pekerja bangunan dari pembangunan gedung milik Pondok Pesantren Yayasan Baitusyakur luka-luka dan dibawa ke RS dr Kariadi.

Belum diketahui siapa perakitnya, apakah terkait kelompok teroris atau bukan. Polri juga belum tahu motif pelaku menaruh bom. "Kita belum tahu motifnya apa," jelas Kabag Penum Mabes Polri, Kombes Pol Boy Rafli Amar, saat dikonfirmasi detikcom.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sedangkan setahun lalu di tanggal yang sama, 15 Maret, bom buku mengejutkan Jakarta. Bom buku pertama muncul ditujukan kepada tokoh Jaringan Islam Liberal, Ulil Abshar Abdalla di Utankayu.

Bom buku tersebut melukai seorang perwira polisi, dua anggota polisi, dan karyawan KBR68H. Kasat Reskrim Jakarta Timur kala itu, Komisaris Dody Rachmawan, bahkan harus merelakan pergelangan tangannya putus.

Di hari yang sama, kantor Badan Narkotika Nasional (BNN) di Cawang, Jakarta Timur, juga mendapat paket bom buku. Paket bom buku itu ditujukan kepada Komjen Gorries Mere, Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BNN. Untunglah bom berhasil dijinakkan.

Dua paket bom buku itu dikirim oleh pelaku yang sama. Berdasar alamat pengirim yang tercantum di paket, dua bom itu sama-sama dikirim atas nama Sulaiman Ashar yang beralamat di Bogor, Jawa Barat.

Bom buku juga dilaporkan diterima oleh Ketua Pemuda Pancasila, Yapto Suryosumarno. Polda Metro Jaya pun segera mengirimkan tim penjinak bom dan gegana.

Penyanyi Ahmad Dhani juga mendapatkan paket bom buku pada 15 Maret tahun lalu. Namun karena Dhani tidak di tempat, baru dilaporkan ke polisi pada 17 Maret. Bom berdaya ledak rendah itu lantas diledakkan oleh tim Gegana.

Pepi Fernando ditengarai sebagai otak di balik bom buku dan bom di Puspitek Tangerang, Banten. Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Barat menyatakan Pepi Fernando secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana terorisme dan memvonisnya dengan pidana 18 tahun penjara. Putusan tersebut lebih ringan daripada tuntutan jaksa yang menuntut Pepi hukuman penjara seumur hidup.

Sementara itu mantan kamerawan Global TV yang membantu tindakan Pepi, Imam Firdaus, divonis hakim PN Jakbar dengan hukuman penjara 3 tahun 4 bulan. Vonis tersebut lebih rendah dari tuntutan jaksa yang menuntut Imam 5 tahun penjara.

Bom pipa Semarang dan bom buku Jakarta sama-sama terjadi pada 15 Maret. Apakah ada unsur kesengajaan si pelaku atau hanya kebetulan belaka? Kita tunggu penyelidikan polisi.

(vit/ndr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads