Ayodhya Jalani Eksekusi dengan Tabah
Kamis, 05 Agu 2004 05:25 WIB
Medan - Terpidana mati kasus narkoba berkewarganegaraan India Ayodha Prasad Chaubey menjalani eksekusi dengan sabar dan tabah. Pria berusia 65 tahun ini tidak terdengar menangis.Paling tidak itulah kesan yang disampaikan Kepala Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara Sudibyo Saleh dalam jumpa pers di ruang direktur RSU Pirngadi, Jl. HM Yani, Medan, Kamis (5/8/2004) pukul 03.30 WIB.Menurut Sudibyo, sebelum eksekusi berlangsung seorang rohaniawan, Al Ustadz Ali Syahra Hutapea memberikan siraman rohani selama beberapa menit. Dan Ayodhya terlihat tabah. "Yang kita lihat dia sangat sabar dan tabah."Apakah dia menangis? "Tidak. Tidak tahu. Kan wajahnya ditutup (sejak berangkat dari lembaga pemasyarakatan, red)," jawab Sudibyo.Apakah terdengar suara menangis? "O, tidak."Dijelaskan Ayodhya, ekseusi dilakukan sebuah regu tembak beranggotakan 12 orang pada Kamis (5/8/2004) dini hari. Eksekusi berlangsung di sebuah lokasi di Kecamatan Medan Polonia, Medan.Proses eksekusi terhadap Ayodhya dilakukan dalam jarak antara lima hingga 10 meter. Regu tembak melakukan penembakan bersamaan. Tapi hanya satu yang berisi peluru tajam, sedang lainnya kosong. Sebuah peluru peluru mengenai jantung, dan Ayodhya terjatuh.Menurut Kepala Pelayanan RSU Pirngadi yang menyaksikan jalannya eksekusi, Syahrial R. Anas, Ayodhya meninggal sekitar tujuh menit setelah eksekusi. Setelah diperiksa oleh tim medis, ia dinyatakan meninggal pada 02.30 WIB.
(gtp/)