"Jika BBM naik, 34,06 persen publik akan menyalahkan SBY. SBY yang menjadi aktor paling disalahkan dalam kenaikan BBM," kata peneliti LSI Adjie Alfaraby dalam keterangan pers terkait hasil survei 'BBM, BLT, dan Efek Elektoral', di Kantor LSI, Jl Pemuda, Jakarta Timur, Minggu (11/3/2012).
Di bawah Presiden, yang menjadi sasaran publik untuk disalahkan adalah DPR dengan angka 30,79 persen, sedangkan 17,7 persen menyalahkan Menteri ESDM.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"54.27 persen publik menyalahkan Demokrat seandainya harga BBM naik. Dan 11.57 persen partai lainnya yang ikut disalahkan," kata Adjie tanpa menyebut partai mana saja yang ikut disalahkan tersebut.
Namun, kata Adjie, kekecewaan publik itu dapat terobati bila pemerintah menggelontorkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) kepada masyarakat kecil yang terkena dampai kenaikan harga BBM.
"Program BLT justru menjadi berkah bagi Demokrat dan SBY. Sebanyak 69,64 persen publik setuju dengan BLT," ujar Adjie.
Publik juga akan menganggap Partai Demokrat dan SBY berjasa bila menjalankan program BLT dan sejenisnya.
"54,36 persen publik menyatakan Partai Demokrat berjasa," ujar Adjie.
"SBY juga mendapat durian runtuh dari program BLT. Sebanyak 53,74 persen publik menyatakan SBY berjasa untuk program BLT," imbuhnya.
(ahy/nrl)