"Kita dari pihak sekolah mengakui insiden itu, kita minta agar diselesaikan dengan upaya kekeluargaan," kata Ketua Yayasan Perguruan Ksatria, Sutar, saat dihubungi detikcom, Rabu (7/3/2012).
Menurutnya, kejadian itu berawal dari keonaran DPL yang membuat gaduh di kelas pada Sabtu (3/3) lalu. Kala itu, sang guru Ta, sedang memberikan ulangan harian, dan Ta naik pitam karena DPL membuat gaduh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pihak sekolah pun sudah mengirim utusannya agar pihak keluarga DPL mau menyelesaikan kasus ini secara damai. Ia juga berjanji akan menerima DPL dengan lapang dada jika masih berminat sekolah di SMP tersebut.
"Kita terima dia jika masih minat, memang wacananya dia mau pindah sekali," jelasnya.
Sebelumnya diberitakan, Seorang siswa SMP kelas II Perguruan Satria, Rawasari, Jakarta Pusat, DPL, diduga dianiaya oleh gurunya. Akibatnya, sang murid mengalami memar di pelipis mata dan pipi bagian kanan. DPL pun melaporkan kejadian tersebut kepada orang tuanya dan dilanjutkan dengan membuat laporan di Polrestro Jakarta Pusat.
(rvk/mpr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini