Perampok Toko Emas di Ciputat Itu Kelompok Kawakan & Mahir Pegang Senpi

Perampok Toko Emas di Ciputat Itu Kelompok Kawakan & Mahir Pegang Senpi

- detikNews
Rabu, 07 Mar 2012 08:36 WIB
Jakarta - Perampokan empat toko emas di Pasar Ciputat, Tangerang Selatan pada Jumat (24/2) lalu, dilakukan oleh sekelompok pelaku yang sudah kawakan. Para pelaku juga sudah piawai menggunakan senjata api.

Kepala Subdit Reserse Mobile Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, AKBP Herry Heryawan mengatakan, para pelaku merupakan residivis yang sudah sering melakukan aksi kejahatan serupa.

"Mereka terdiri dari dua kelompok yakni kelompok Lampung dan kelompok Serang. Mereka kemudian bersatu menjadi satu sindikat," ujar Herry kepada detikcom, Rabu (7/3/2012).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Herry mengatakan, para pelaku diduga tidak hanya melakukan aksi kejahatannya di kawasan Jakarta. Tetapi mereka juga melakukan serangkaian aksi pencurian disertai kekerasan di sejumlah daerah di luar Jakarta. "Mereka ini pelaku curas lintas provinsi," imbuhnya.

Sebelum melakukan aksi perampokan toko emas di Ciputat, sehari sebelumnya mereka merampok seorang penjual emas di kawasan Rawalumbu, Bekasi pada Kamis (23/2) lalu. Saat itu, pelaku terdiri dari enam orang. "Tersangka Muhammad Ibrahim alias Wongso dan Edi juga terlibat dalam perampokan itu," katanya.

Saat itu, mereka menggunakan tiga unit motor. Empat pelaku kemudian menodongkan senjata api ke arah korban ketika hendak turun dari atas mobilnya, Honda Jazz berwarna silver. Para pelaku kemudian mengambil enam buah cincin emas dan liontin milik korban.

Bahkan sebelumnya, mereka melakukan aksi perampokan di sebuah pegadaian di Banyumas, Jawa Tengah pada tanggal 21 Februari 2012 lalu. "Tapi di sana hasilnya nihil, mereka tidak mendapatkan apa-apa," katanya.

Para pelaku juga diduga pernah melakukan perampokan di sejumlah minimarket. Di sebuah minimarket di kawasan Bekasi beberapa bulan lalu, tersangka Wongso ikut beraksi. Saat itu, Wongso terpantau rekaman CCTV (circuit closed television). Dia saat itu mengenakan penutup kepala.

"Itu bukan saya pak, saya tidak ikut," elak Wongso.

Namun, Wongso tidak dapat mengelak ketika seorang petugas memberitahu ciri-cirinya. Satu ciri khas yang unik dari Wongso, ia tidak dapat menundukkan badannya. Itu karena tempurung kiri Wongso retak ketika timah panah polisi menembus lutut kirinya saat kedapatan mencuri motor di Palembang beberapa tahun silam.

"Iya pak, itu memang saya," kata wongso tersipu malu.

Sementara tersangka Edi, yang juga ikut dalam aksi perampokan di Ciputat dan minimarket di Bekasi, hanya berperan sebagai joki. Namun, sebagai joki, Edi bukannya tidak paham aka senjata api. Ia bahkan mengetahui jenis-jenis senjata api ketika petugas menunjukkan senjata api tersebut kepada Edi.

"Itu magazennya isi berapa peluru pak?," tanya Edi kepada petugas.

"Itu mantap tuh, jarak 30 meter juga bisa nembak," lanjut Edi.

Edi mengaku mengetahui senjata api tersebut dari salah satu DPO yang merupakan pemimpin komplotan tersebut. "Saya juga pernah diajarin cara pakainya," tutup Edi.


(mei/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads