MA Pensiunkan Dini Hakim Pengadilan Agama Jaksel yang Poligami

Jakarta - Kisah cinta segitiga menjerat karier hakim Pengadilan Agama Jakarta Selatan (PA Jaksel), Abdurahim. Alhasil, karier Abdurahim harus berakhir cepat gara-gara harus berbagi ranjang dengan hakim perempuan S dan perempuan pendatang baru, M.

Kisah cinta ini telah berlangsung lama. Hingga akhirnya pada kurun 2010, Abdurahim mengajukan cerai karena tidak cocok dengan S, istri pertamanya yang juga sesama hakim pengadilan agama. Usai diputus cerai di pengadilan tingkat pertama, Abdurahim mengajukan pengunduran diri sebagai hakim. Di saat yang sama pula, Abdurahim menikah siri dengan M.

"Saya mengajukan permohonan mengundurkan diri kepada Mahkamah Agung (MA) sebagai hakim pada 2 September 2010. Tapi karena tidak ditanggapi MA, saya mencabut permohonan diri tersebut pada 2 November 2010," kata Abdurahim.

Pernyataan ini disampaikan Abdurahim dalam sidang Majelis Kehormatan Hakim (MKH) di gedung MA, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Selasa (6/3/2012).

Awal 2011, Abdurahim mendapat promosi jabatan menjadi Wakil Ketua PA Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB). Tetapi dia mangkir dan tidak mau menempati posisi baru tersebut. Selidik punya selidik, istri pertamanya telah bertugas di PA Dompu terlebih dulu. Akhirnya Abdurahim pun luntang-lantung di PA Jaksel. Dia nonaktif sebagai hakim di PA Jaksel.

Hingga pada suatu malam ketika Abdurahim makan bersama S dan M di sebuah restoran, Abdurahim mencium M di depan muka S. Hal ini membakar cemburu S sehingga perilaku Abdurahim pun dilaporkan ke Komisi Yudisial (KY). "Saya mencium S di restoran saat makan bersama," aku Abdurahim yang memiliki perawakan kurus dan tinggi.

KY memproses laporan tersebut. Lalu dilimpahkan ke MA. MA lantas membuat MKH yang terdiri dari Atja Sondaja selaku ketua dengan anggota Muchtar Zamzami, Mahdi Soroinda Nasution, Suparman Marzuki, Jaja Ahmad Jayus, Taufikurrahman Syahuri dan Ibrahim. Hari ini MKH 'mengadili' Abdurahim. Dalam kesempatan itu, Abdurahim didampingi M. Abdurahim mengenakan setelan jas.

Keputusan sidang itu adalah MKH memberhentikan dengan hormat Abdurahim selaku hakim. Karena diberhentikan secara hormat, maka Abdurahim tetap mendapat uang pensiun. Selain itu juga selama menjabat hakim, Abdurahim mempunyai reputasi yang sangat baik. "Memberhentikan secara hormat sebagai hakim mulai sekarang," kata Atja Sondja.

Mendengar putusan itu, Abdurahim menerima. Saat coba dimintai tanggapan oleh wartawan, dia langsung bergegas pergi.

(asp/nrl)