"Saya tidak mengeluarkan nilainya, karena mahasiswa ini jarang masuk. Dan selalu saja hasil ujiannya nyontek dari orang lain," kata Yusrizal di Hotel Pangeran, Jalan Sudirman, Pekanbaru, Senin (5/3/2012).
Yusrizal mengaku tidak mungkin memberi nilai kepada sang bupati. Tugas-tugas kuliah juga sering diabaikan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mantan PNS Panitera di Pengadilan Negeri Bangkinang, Kampar, itu mengaku tak hanya dipukul, tapi juga diancam dibunuh. Ancaman itu disampaikan usai pemukulan dan disaksikan beberapa mahasiswa lainnya.
"Dia bilang ke saya, Anda jangan coba-coba ya melaporkan masalah ini. Saya akan bunuh kamu," kata Yusrizal.
Bupati Kampar Jefri Noer adalah mahasiswa S1 di sekolah tinggi tersebut. Nilai Hukum Adat selama dua tahun tak keluar.
Catatan detikcom, Jefri Noer termasuk bupati kontroversial. Sekitar tahun 2004 silam, Jefri pernah konflik dengan guru di Kabupaten Kampar. Dia mengusir guru saat mempertanyakan dana soal pendidikan.
Sikap Jefri yang dinilai arogan, menyulut kemarahan kaum 'Oemar Bakrie'. Ribuan guru dan siswa turun ke jalan. Aksi ini mendapat simpati dari seluruh PNS di Pemkab Kampar. Lebih dua pekan, pemerintahan lumpuh total.
Jefri sebelumnya kepada detikcom, membantah memukul sang dosen. "Jangankan memukul, menjentiknya pun tidak. Silakan saja lapor ke Polda Riau. Saya juga akan balik lapor, karena ini pencemaran nama baik," kata Jefri Noer.
(try/nrl)