Tak Biasa, Dubes RI Serahkan Surat Kepercayaan kepada Dewan Militer

Letter of Credentials

Tak Biasa, Dubes RI Serahkan Surat Kepercayaan kepada Dewan Militer

- detikNews
Sabtu, 03 Mar 2012 14:00 WIB
Kairo - Karena situasi domestik Mesir, Duta Besar RI Nurfaizi Suwandi menyerahkan surat kepercayaan kepada ketua Supreme Council of the Armed Forces (SCAF) atau Dewan Tertinggi Militer Marsekal Mohamed Hussein Tantawi selaku pemegang sementara posisi Kepala Negara.

Dalam upacara penyerahan yang berlangsung di gedung SCAF, Kementerian Pertahanan Mesir, Dubes menyampaikan salam presiden dan rakyat Indonesia kepada kepala negara dan rakyat Mesir, demikian Counselor Pensosbud KBRI Kairo Iwan Wijaya Mulyatno dalam keterangan pers (1/3/2012).

Dubes juga menegaskan kesiapan pemerintah Indonesia untuk selalu mendampingi Mesir dalam masa-masa transisi seperti sekarang ini dan menyatakan komitmennya untuk meningkatkan kerjasama kedua negara dalam berbagai bidang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kepala Negara Mesir menyambut baik kedatangan Dubes RI, yang pada hari itu memakai busana teluk belanga, serta menyampaikan terimakasih dan salam kembali kepada presiden dan rakyat Indonesia.

Prosesi penyerahan surat kepercayaan Dubes (27/2/2012), diatur sesuai tradisi dan keprotokolan pemerintah Mesir. Dubes tanpa pendamping secara khusus dijemput dengan mobil kepresidenan Mesir, dengan bendera Merah Putih terpasang di sisi kanan.

Selanjutnya dikawal voorrijder, Dubes dibawa menuju Gedung SCAF untuk diterima oleh Kepala Negara, dimana barisan tentara nasional Mesir, dari Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara sudah siap menyambut dengan penghormatan.

Selain Dubes RI, pada hari sama juga berkesempatan menyerahkan surat kepercayaan 13 dubes negara lainnya yakni Australia, Bostwana, Brazil, Brunei Darussalam, Filipina, Guinea-Bissau, Kazakstan, Israel, Malta, Norwegia, Srilanka, Yordania, dan Uni Eropa.

Sebelumnya dalam tempo sebulan sejak kedatangannya Dubes telah melakukan pertemuan dengan masyarakat Indonesia sebagai upaya perlindungan WNI, para pengusaha Mesir, serta meresmikan nama gedung Pusat Kebudayaan dan Informasi menjadi Indonesian Cultural Centre (ICC).

Dubes juga meninjau pelatihan jurnalistik bagi mahasiwa Indonesia dan siswa-siswi asing yang sedang belajar Bahasa Indonesia di Pusat Kebudayaan Indonesia, bertemu Rektor Universitas Al Azhar serta melakukan peletakan batu pertama 18 gedung asrama mahasiswa Indonesia di Kairo.

Hubungan Bilateral

Pasca Revolusi 25 Januari 2011, Indonesia berperan aktif membantu Mesir menempuh masa-masa transisi dan membangun sistem pemerintahan demokratis dengan berbagi pengalaman Reformasi 1998 melalui serangkaian kunjungan pejabat dan tokoh nasional.

Mereka antara lain Menlu RI Marty Natalegawa, Ketua National Institute for Democratic Governance Letjen (Purn) Agus Widjojo, Deputi Wapres RI Urusan Politik Prof. Dr. Dewi Fortuna Anwar, Presiden RI periode 1998-1999 Prof. Dr. B.J. Habibie, mantan Ketua MPR RI Amien Rais dan Hakim Mahkamah Konstitusi RI Dr. Hamdan Zoelva.

Di samping itu, melalui second-track diplomacy Indonesia juga aktif membantu meningkatkan kapasitas para pemangku kepentingan demokrasi di Mesir melalui penyelenggaraan sejumlah seminar dan pelatihan pelaksanaan pemilu.

Sepanjang 2011 telah dilaksanakan 3 kali pelatihan (2 kali di Indonesia dan 1 kali di Mesir), yang mempertemukan para penggiat pemilu dari kedua negara baik dari kalangan pemerintahan maupun non-pemerintah.

Jauh sebelumnya hubungan persaudaraan bangsa Indonesia dan Mesir telah terjalin sejak 1850 dengan keberadaan Ruwak Jawi (hunian komunitas jawa/nusantara) di Masjid al-Azhar, sebagaimana direkam dalam buku KBRI Kairo Jauh di Mata Dekat di Hati.

Indonesia Surplus

Volume perdagangan kedua negara (2011), menurut catatan Kementerian Perdagangan RI, mencapai USD 1,48 miliar atau naik sebesar 54,7% dibandingkan dengan tahun sebelumnya (2010), dengan surplus di pihak Indonesia sebesar USD 1,1 miliar.

Capaian perdagangan tersebut menjadikan Mesir sebagai salah satu negara tujuan ekspor Indonesia terbesar non-tradisional.

Di sektor pariwisata, data Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI menunjukkan bahwa arus wisatawan Mesir ke Indonesia sepanjang 2011 sebanyak 3.304 orang atau naik sebesar 9,22% dari tahun sebelumnya (2010).

Di bidang kebudayaan, Pusat Kebudayaan Indonesia (Puskin) KBRI Kairo juga gencar mempromosikan kebudayaan Indonesia melalui pengajaran Bahasa Indonesia, pelatihan kuliner nusantara, pemutaran film Indonesia, pelatihan silat, dan pelatihan musik tradisional kecapi suling.

Puskin juga melibatkan para siswanya dalam berbagai aktivitas kebudayaan Indonesia dan kegiatan-kegiatan lainnya. Sepanjang 2011 lalu tak kurang dari 120 siswa asing, terutama WN Mesir menjadi peserta aktif dalam kegiatan-kegiatan tersebut.

Di dunia pendidikan, tak kurang dari 4000 mahasiswa Indonesia tengah menimba ilmu di Universitas al-Azhar dan universitas lainnya. Kerjasama kedua negara dalam bidang ini cenderung meningkat, mulai dari Dharmasiswa, pertukaran dosen dan mahasiswa, riset bersama, dan sejenisnya.

Saat ini Indonesia bekerjasama dengan al-Azhar Mesir sedang membangun 18 gedung asrama mahasiswa. Diharapkan dengan asrama ini mahasiswa Indonesia dapat berbaur dengan mahasiswa setempat, sehingga memacu prestasi belajar. (es/es)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads