"Resiko untuk naik lebih baik ketimbang tidak naik, karena bangsa kita akan semakin susah jika tidak naik. Ini kan juga akibat dari pemerintah yang tidak pernah memutuskan," kata Agus kepada detikcom, Sabtu (3/3/2012).
Agus menilai Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang merupakan kompensasi pemerintah atas kenaikan harga BBM kepada masyarakat sebagai mekanisme yang rawan korupsi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Agus menyatakan kemungkinan dampak sosial dari kenaikan harga BBM tidak dapat dihindari. Namun menurut Agus, subsidi pemerintah lebih baik diarahkan di bidang kesehatan dan pendidikan.
"Kalau yang miskin tambah miskin itu masalah pemerintah. Saya tidak setuju jika tarif transportasi yang dinaikkan, kalau mau tambahkan saja ke rumah sakit dan sekolah agar gratis. Sehingga pendapatan masyarakat tidak berkurang, jadi tinggal untuk makan saja," tutup Agus.
Sebelumnya, pemerintah akan menaikkan harga BBM jenis premium dan solar pada 1 April mendatang Kisaran kenaikan harga antara Rp 500 - Rp 1.500 per liter. Saat ini pemerintah tengah menggodok empat jenis kompensasi atas kenaikan harga BBM. Empat jenis kompensasi itu adalah bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM), penambahan subsidi siswa miskin, penambahan jumlah penyaluran beras miskin dan subsidi pengelola angkutan masyarakat/desa.
(vid/van)