"Wilayah yang lintangnya 23,5 LU hingga 23,5 LS akan mengalami masa seperti itu. Matahari tepat di atas kepala sehingga tidak ada bayangan," kata Peneliti Utama Astronomi dan Astrofisika Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Dr Thomas Jamaluddin, pada detikcom, Kamis (1/3/2012).
Thomas menjelaskan beberapa negara yang akan merasakan fenomena itu yakni sebagian besar negara Asia, Timur Tengah, Afrika, Australia, dan benua Amerika.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Thomas, fenomena ini terjadi dua hari, dengan tidak berturut-turut, setiap tahunnya. Perhitungannya sesuai waktu lintang tempat atau daerah tersebut.
"Ini terjadi dua kali selama setahun. Perhitungannya masing-masing waktu wilayah itu dan lintangnya," ungkapnya.
Kota perdana yang menikmati 'hari tanpa bayangan matahari' adalah Solo tepat pukul 12.00 WIB hari ini. Sedangkan daerah lainnya menyusul. Fenomena ini terjadi karena deklinasi matahari sama dengan lintang tempat tersebut.
Pelaksana Teknis Kabid Matahari dan Antariksa Lapan Sungging mengatakan fenomena ini merupakan fenomena rutin tiap tahun. Di mana saja bisa terjadi.
Untuk mengetahui daerah mana saja dan tanggal berapa akan terjadi fenomena 'hari tanpa bayangan matahari' tersebut, ada perhitungannya.
(gus/nwk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini