Kapolres Metro Kota Tangerang Kombes Pol Wahyu Widada mengatakan, kelima pelaku perampokan yang disertai pembunuhan terhadap Kepala Kantor Pos dan Giro Cabang Cipondoh adalah AS, NR, BFT, WD, dan AR. Sementara dalang kejahatan itu berinisial ND.
"Otaknya perempuan berinisial ND. Dia adalah istri dari seorang pegawai Kantor Pos Tangerang, tinggal di dekat Kantor Pos Cipondoh (TKP), dan dapat info ada uang Rp 200 juta dari korban sendiri. Setelah itu, rupanya diam-diam dia ingin menguasai uang tersebut," kata Wahyu dalam gelar perkara, Selasa (28/02/2012).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pada hari H, sekitar pukul 13.00 WIB, ND menyembunyikan tersangka NR dan AR di gudang dekat lokasi. WD, BFT dan AS bertugas mengawasi sekitar TKP, yakni di seberang kantor pos tersebut," katanya.
Setelah mendapat informasi situasi aman, ND, AR dan NR lalu mengeroyok Rahmat Santoso (korban). Karena korban melawan, korban dipukul dengan palu pada bagian kepalanya.
"Korban meninggal karena kepalanya dipukul dengan palu cap stempel. Satu orang pelaku berinisial AR masih DPO. Satu lagi terpaksa kami tembak, yakni NR karena saat ditangkap dia mau melarikan diri. Anggota menembak di betis kanan," katanya.
Ironisnya, meski sebagai otak pelaku, ND waktu peristiwa itu terjadi sempat menjelaskan ke polisi bahwa dirinya sendiri terkejut mengetahui peristiwa itu.
Dalam pelariannya, para tersangka kabur ke Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, ke Klaten dan Serang.
"Suami tersangka NR sendiri ternyata tidak tahu kalau istrinya punya niatan jahat," katanya.
Kepala Kantor Pos Cabang Cipondoh Rahmat Santosa (40) ditemukan tewas di kantornya pada Senin (5/12/2011) malam. Sejumlah uang raib. Korban ditemukan tewas bersimbah darah dengan kondisi mengenaskan. Korban mengalami luka berat di bagian kepala dan wajah.
(try/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini