"Oleh polisi di situ (TKP) saya disuruh mencari handphone yang menurut keterangan polisi dari saksi mata, dia sebelum memanjat tembok sambil menelepon," ujar Jono, sekuriti di kompleks Gedung Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Jl Pramuka, Matraman, Jakarta Timur, Selasa (28/2/2012).
Jono pun sibuk mencari keberadaan HP Dede. Sayang alat komunikasi itu tidak ditemukan. Jono hanya menemukan jam tangan milik Dede yang terlepas dan berada cukup jauh dari tempat ditemukannya jenazah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Polisi juga bertanya pada Jono perihal nomor HP Dede, namun dia tidak tahu. "Kayaknya biar tahu siapa yang ditelepon terakhir, biar tahu nama sama tanggalnya," imbuhnya.
Jono juga mencari HP di lantai 12, tempat Dede terjun. Tapi hasilnya nihil. Sekuriti yang lain juga menyatakan belum menemukan HP tersebut.
Jono sebenarnya sekuriti BPKP DKI Jakarta yang gedungnya berada sekitar 50 hingga 100 meter dari Gedung BPKP. Saat ada kabar Dede jatuh bunuh diri, Jono menduga yang bunuh diri adalah Dede temannya.
"Saya pikir Dede teman saya, penjual kerupuk. Ternyata itu Dede karyawan. Pada saat saya ke lokasi sudah ada polisi," tuturnya.
(vit/nrl)