Pegawai Coffee Shop DPR: Lucu Jika Kafe Ini Dihubungkan dengan Politik

Pegawai Coffee Shop DPR: Lucu Jika Kafe Ini Dihubungkan dengan Politik

- detikNews
Jumat, 24 Feb 2012 17:25 WIB
Jakarta - Pegawai coffee shop Bengawan Solo di DPR RI belum mengetahui rencana pembongkaran tempat kerjanya di DPR. Namun para pegawai itu menilai lucu jika mereka dihubungkan dengan politik. Maklum, Badan Kehormatan (BK) DPR menyoroti kafe itu menjadi sarang berkumpul mafia anggaran.

"Saya sangat tidak terima jika politik dihubung-hubungkan dengan operasional," kata seorang karyawan warkop itu kepada wartawan di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta pusat, Jumat (24/02/2012).

Dia menambahkan bahwa pihak Bengawan Solo belum menerima surat dari DPR langsung, dan baru mengetahui penutupan dari media.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Belum ada surat dari DPR langsung, tahu dari media," ujarnya.

Dia menilai keputusan DPR tersebut sangat tidak fair karena menyalahkan lokasi usahanya. Padahal menurut dia, pegawai hanya melayani setiap konsumen yang memesan dan tidak berhak mempertanyakan identitas konsumen.

"Sangat tidak fair, apa iya tempat yang disalahkan. Kami hanya melayani, lebih dari itu tidak. Bukan kapasitas kami menanyakan identitas konsumen kita, karena ini tempat umum," ujarnya.

Dia optimistis bahwa relokasi tidak akan mempengaruhi operasional toko. Dia menilai upaya menghubung-hubungkan usahanya dengan politik adalah hal lucu.

"Saya optimis mau di mana pun, tergantung kualitas kru. Agak lucu jika usaha ini di hubung-hubungkan dengan politik," tutupnya.

Kafe Bengawan Solo di DPR ini terbagi 3 ruangan, yaitu ruangan untuk perokok di luar, ruangan bebas rokok di dalam kafe, dan di selasar gedung DPR. Kursi-kursi di kafe ini bisa menampung sekitar 100 orang. Minuman kopi termurah di kafe ini seharga Rp 18 ribu dan termahal Rp 33 ribu.

Saat detikcom bertandang, kafe ini tampak sepi, hanya sekitar 5 orang yang terlihat duduk ngopi-ngopi. Biasanya, menurut Marta, pada hari kerja bisa dipenuhi sampai 50 pengunjung.

"Kalau hari Jumat memang sepi sih," kata seorang pegawai kafe.

Sementara pemilik franchise Bengawan Solo yang merupakan anggota Fraksi Partai Demokrat (FPD) Albert Yaputra, ketika dihubungi detikcom tidak mengangkat telepon selulernya.

Sebelumnya pimpinan DPR telah menyepakati pembongkaran Coffee Shop Bengawan Solo menyusul dugaan BK DPR bahwa kafe tersebut tempat calo anggaran kongkow. Pembongkaran akan dilakukan dalam waktu dekat.

"Sudah kita putuskan (untuk dibongkar)," kata Wakil Ketua DPR Anis Matta kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (24/2/2012).

(nwk/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.

Hide Ads