"Kami minta diusut. Nyawa harus dibayar nyawa," kata Made Wena, salah seorang kerabat korban kepada detikcom ditemui di kamar mayat RSUP Sanglah Denpasar, Selasa (21/2/2012).
Pihak keluarga bersedih karena Purnabawa bersama anak dan istrinya tewas mengenaskan. "Kami tidak menduga kalau berakhir seperti ini. Sejak awal kami curiga, saat ditemukan darah banyak sekali di rumah korban," kata Wena.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Atas nama keluarga, pihaknya juga mengucapkan terima kasih kepada kepolisian dan warga yang menemukan jasad ketiga kerabatnya ini. "Terima kasih telah ditemukan. Kami sebelumnya sudah berhari-hari menyisir kawasan hutan di wilayah kami, tapi tidak ketemu juga," kata Wena.
Saat ini, ketiga jenazah sekeluarga yang terdiri dari I Made Purnabawa (suami), Ni Luh Ayu Sri Mahayoni (istri), dan anak semata wayang pasangan ini, Ni Wayan Krisna Ayu Dewi, masih berada di kamar mayat RSUP Sanglah Denpasar sambil menunggu diambil pihak keluarga.
Sebelumnya, sekeluarga ini menghilang dari rumah mereka perumahan Kampial Residence, Nusa Dua, Bali sejak Senin (13/2/2012). Sepekan lamanya menghilang, ketiganya ditemukan sudah tidak bernyawa di semak-semak kawasan Yehembang, Mendoyo, Jembrana, Bali pada Senin (20/2/2012). Jarak antara rumah korban dan lokasi penemuan mayat berjarak sekitar 150 km.
(try/nrl)