Demokrat Terbebani Stigma Kasus Nazaruddin

Demokrat Terbebani Stigma Kasus Nazaruddin

- detikNews
Selasa, 21 Feb 2012 09:47 WIB
Jakarta - Hasil survei terakhir menunjukkan rendahnya pemilih Partai Demokrat (PD). PD menyadari sulitnya mengembalikan kepercayaan masyarakat di tengah pengusutan kasus Nazaruddin di KPK.

"PD masih terbebani stigma kasus Nazaruddin. Tapi naik-turun itu biasa. Jadi kami tak terlalu khawatirlah. Itu kan rekaman persepsi per hari terakhir ini saja. Pekan depan, bulan depan apalagi September nanti, bisa berubah lagi tuh," kata Wasekjen PD, Ramadhan Pohan, kepada detikcom, Selasa (21/2/2012).

Karena itu PD menyadari perlunya pembenahan internal. Bagaimanapun citra PD terus terpuruk seiring pengungkapan kasus Nazaruddin yang sudah menyeret Wasekjen PD Angelina Sondakh.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"PD memang harus berbenah. Perbaikan-perbaikan harus ada. Pembenahan juga dilakukan. Sebenarnya, elemen-elemen partai sudah bekerja dan masih bekerja, terus akan bekerja," kata Ramadhan.

Seperti diketahui hasil survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) menyebutkan Partai Demokrat mengalami penurunan suara paling signifikan dibanding partai lain. Suara ini diduga lari ke pemilih mengambang.

Survei pada 1-12 Februari 2012 dengan pengambilan responden multistage random sampling dari 33 provinsi dan menjaring 2.050 orang. Dengan metode wawancara tatap muka, pada pertanyaan bila Pileg anggota DPR dilakukan pada Februari 2012, dari 38 pilihan partai dan lainnya (merujuk jumlah parpol pada Pileg 2009), maka hasilnya menurut prosentase adalah:

1. Golkar 15,5 persen
2. PD 13,7 persen
3. PDIP 13,6 persen
4. Gerindra 4,9 persen
5. PPP 4,9 persen
6. PKB 4,6 persen
7. PAN 4,1 persen
8. PKS 3,7 persen
9. Hanura 1,2 persen
10. Lainnya 5,1
11. Belum tahu 28,9 persen

"Posisi 1-3 masih dipegang kekuatan lama. Yang menarik, PD mengalami penurunan elektabilitas signifikan dari Pemilu 2009 dari 21 persen menjadi 13,7 persen," ujar peneliti LSI Burhanudin Muhtadi dalam jumpa pers di Kantor LSI, Jalan Lembang Terusan, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (19/2/2012).

(van/mpr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads