Polda Maluku Kehilangan Jejak Empat Tahanan Makar

Ambon - Empat tahanan Polda Maluku pelaku makar FKM/RMS 25 April yang kabur dari tahanan Polda Maluku hingga kini tidak jelas keberadaannya. Polda Maluku masih terus melakukan pengejaran.Kendati demikian, Kapolda Maluku Brigjen Aditya Warman mengaku telah kehilangan jejak keempat tawanan kabur tersebut. "Kami kehilangan jejak mereka. Tapi yang pasti kami terus melakukan pengejaran terhadap keempat orang itu," ujar Kapolda Maluku Brigjen Aditya Warman kepada wartawan, Senin (2/8/2004) di Lantamal VIII Halong Ambon."Kami masih tetap mencari. Namun yang pasti para buronan itu belum juga kembali kerumahnya masing-masing," ungkap Kapolda.Kapolda menjelaskan, selain melakukan pengajaran terhadap empat tahanan yang kabur itu, Polda Maluku juga telah memeriksa para polisi yang bertugas pada malam kejadian. "Jadi sudah ada tersangka yang telah kita tetapkan," tandas Aditya Warman meyakinkan.Dia menambahkan, para tersangka anggota Polri itu bahkan telah disidangkan melalui sidang internal. Dalam sidang itu, lanjutnya, Polda Maluku meminta pertanggungjawaban dari para tersangka atas kaburnya empat tahanan FKM/RMS tersebut.Meski demikian, Kapolda enggan membeberkan lebih jauh jumlah anggota polisi maupun nama-nama oknum Polisi yang telah ditetapkan sebagai tersangka atas kaburnya empat tahanan FKM/RMS dari tahanan Mapolda. "Jadi ada sidang disiplin untuk mempertanggungjawabkan, tapi jumlah tersangkanya tidak bisa saya sebutkan di sini," akui Warman.Kaburnya empat tahanan anggota Front Kedaulatan Maluku/Republik Maluku Selatan (FKM/RMS) tersebut, pernah menjadi polemik di tubuh Polda Maluku. Pasalnya, Wakil Kapolda Maluku dan Kadit Reserse dan Kriminal Polda Maluku, sempat berbeda pendapat, atas kaburnya empat tahanan tersebut. Wakapolda Kombes Bambang Seudi membenarkan tahanan kabur, sementara Kaditreskrim menyanggahnya.Kaburnya tahanan itu juga telah memicu aksi demonstrasi dan kekerasan di Ambon. Sejumlah masyarakat sempat melakukan aksi pemblokiran jalan, guna mendesak Polda Maluku agar serius melakukan pengajaran terhadap para buronan tersebut. (nrl/)